Setelah Gorok Istri Siri hingga Tewas, Kamal Tidur Semalam Bareng Mayat

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 17 Okt 2025 13:36 WIB
Foto: Pelaku pembunuhan terhadap istri sirinya saat rilis di Mapolresta Denpasar, Jumat (17/10/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Kamal Mopangga (33) tak langsung kabur setelah membunuh istri sirinya, Endang Sulastri (41), di sebuah kamar kos, Jalan Pattimura, Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (11/10/2025) malam. Kamal sempat tidur semalaman dengan mayat Endang.

Pria asal Gorontalo itu menghabisi Endang dengan cara menggorok leher sebanyak tiga kali. Mayat pemilik bar, warung kopi, dan rental motor di Legian, Kuta, itu baru ditemukan pada Senin (13/10/2025) atau dua hari setelah tewas.

"Digorok oleh tersangka memakai pisau sebanyak tiga kali. Tersangka sempat tidur dahulu seharian, baru terbang ke Belitung. Kamar korban dikunci dari luar oleh tersangka," ungkap Kapolsek Kuta Kompol Agus Riwayanto Diputra dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Jumat (17/10/2025).

Agus membeberkan aksi keji itu bermula saat Kamal dan Endang baru pulang dari bar di Pantai Kuta. Sepanjang perjalanan dari bar menuju rumah kos Endang, dua pasutri siri itu cekcok.

Kamal, yang juga karyawan di bar milik Endang di Pantai Legian, dikritik kinerjanya oleh Endang. Hanya saja, Endang melontarkan kata kasar dan hinaan dalam kritikan yang dilontarkannya.

Dipicu hinaan itu, ada rencana Kamal menghabisi nyawa Endang. Rencana awal Kamal, melakukan aksi kejinya saat Endang tertidur. Kamal lalu pergi ke bar di Pantai Legian untuk mengambil pisau dapur.

"Sebelumnya memang (Endang dan Kamal) cekcok. Tersangka dihina, dikatai kasar secara rasis. Sehingga itu jadi motif tersangka untuk melakukan pembunuhan," kata Agus.

Saat akan dibunuh, Endang belum tidur. Endang justru meminta Kamal memijat punggungnya. Saat itulah, Kamal melihat kesempatan itu dan langsung menggorok leher Endang sebanyak empat kali sayatan searah.

"Permintaan korban dimanfaatkan oleh tersangka. Digorok dari belakang pakai pisau yang disembunyikan di bawah bantal. Hasil autopsi, 60 persen saluran pernapasan terpotong. Ada kekerasan benda tajam sebanyak tiga kali," ungkapnya.

Agus mengatakan setelah melakukan pembunuhan itu, Kamal sempat menginap semalaman bersama jasad Endang di kamar yang sama. Keesokan harinya, Kamal sempat menggasak kartu debit berisi saldo senilai US$ 400 dan laptop Endang, lalu terbang ke Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Sampai di Kota Bitung, Kamal bersembunyi di sebuah bedeng semipermanen, tempat para nelayan beristirahat. Namun, pelariannya tetap terendus polisi.

Kamal akhirnya terciduk polisi dari Polsek Kuta dan Resmob Polda Sulawesi Utara. Kamal dihadiahi timah panas di kedua betisnya agar tidak kabur saat ditangkap di bedeng itu.

"Ya, kami lumpuhkan supaya nggak kabur lagi. Juga karena namanya bunuh (orang) itu sudah kasus extraordinary," tandas Agus.



Simak Video "Video: Jalur Pendestrian di Pantai Kuta Rusak Diterjang Gelombang Tinggi"

(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork