Kapok 20 Turis Pelesiran ke Labuan Bajo gegara Ditipu Travel Agent Rp 101 Juta

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 04 Jun 2025 07:30 WIB
Labuan Bajo di Manggarai Barat, NTT. (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Sebanyak 20 turis mengaku kapok pelesiran ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Musababnya, mereka kena tipu agen perjalanan (travel agent) Rp 101 juta hingga telantar di Pelabuhan Marina.

"Keluarga besar baru ke sini (Labuan Bajo). Pengalamannya malah nggak bagus. Image Indonesia di mata keluarga saya di Amerika lagi nggak bagus, tidak bisa dipercaya," ujar salah satu penumpang, Ruth Krisnianti Utami, di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Senin (2/6/2025) sore.

Ruth adalah warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Amerika Serikat (AS). Ruth dan suaminya, seorang pria AS, baru saja melangsungkan pernikahan di Bali beberapa hari lalu.

Sebanyak 13 turis AS yang telantar di pelabuhan karena tertipu travel agent itu termasuk suami dan keluarga besar Ruth. Selain itu, ada pula tujuh WNI yang merupakan keluarga Ruth di Indonesia.

Mereka tiba di Labuan Bajo Senin pagi dan langsung menuju Pelabuhan Marina untuk melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Komodo. Mereka sudah diberikan boarding pass oleh pihak kapal, tetapi tiba-tiba batal diberangkatkan.

"Sejujurnya (keluarga asal Amerika Serikat) agak kecewa karena mereka pikir saya sudah orang Indonesia. Tetapi saya orang Indonesia masih kena tipu sama orang Indonesia sendiri," ujar Ruth kesal.

Sudah Lunasi Pembayaran

Ruth menuturkan pemilik kapal wisata menolak membawa rombongannya berlayar ke Taman Nasional Komodo karena travel agent yang mengurus perjalanan mereka belum melunasi pembayaran. Padahal, ia sudah membayar lunas Rp 101 juta kepada travel agent, termasuk biaya sewa kapal wisata.

"Kapal nggak bisa jalan, kami nggak tahu kondisinya bagaimana. Mereka (pihak kapal) tetap kukuh minta Rp 50 juta, mereka tidak bisa tanggung jawab, kami telantar," imbuh Ruth.

Sebelum berlibur ke Labuan Bajo, Ruth dan keluarganya mencari informasi terkait travel agent melalui internet. Ia akhirnya memilih salah satu agen perjalanan, Gratio Tour.

Ruth Krisnianti Utami, salah satu turis yang tertipu travel agent saat memberikan keterangan di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (2/6/2025). (Ambrosius Ardin/detikBali)

Menurut Ruth, travel agent yang berkantor di Labuan Bajo tersebut merupakan milik Dominikus Aliansi. Ia menyebut Dominikus beralamat di Labuan Bajo sesuai kartu tanda penduduk (KTP).

Ruth sempat berkomunikasi dengan Dominikus terkait pilihan kapal wisata. Ia pun memilih pinisi bernama Flores Kencana milik Zada Ulla, salah satu agen di Labuan Bajo.

Dominikus, Ruth berujar, memintanya untuk bayar di muka terkait rencana perjalanan 20 wisatawan itu ke Taman Nasional Komodo. Ruth memenuhi permintaan itu dengan membayar lunas Rp 101 juta.

"Pembayaran lunas sampai tiket komodo sudah bayar lunas," tegas Ruth.

Tibalah waktunya rombongan Ruth ini berangkat ke Labuan Bajo. Sebelum berangkat, Ruth mengabari Dominikus. Ia juga berkomunikasi dengan Zada Ulla yang mengoperasikan kapal wisata sebelum berangkat ke Labuan Bajo.

Pihak Zada Ulla menjawab semua dokumen sudah mereka terima dari Gratio Tour. Tiba di Bandara Internasional Komodo, mereka dijemput dengan bus oleh sopir bernama Willy. Ruth dan rombongan langsung dibawa ke Pelabuhan Marina Labuan Bajo untuk boarding pass sebelum naik kapal wisata.

Rombongan wisatawan itu tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 09.20 Wita. Pihak Zada Ulla memberikan mereka boarding pass dan diarahkan ke ruang tunggu pelabuhan tersebut.

Namun, hingga pukul 10.00 Wita, mereka tidak dibawa ke kapal. Pihak Zada Ulla mengungkapkan Ruth belum melunasi pembayaran jasa pelayaran dan hanya menerima down payment (DP) 30% atau Rp 24 juta dari Dominikus. Pihak Zada Ulla menolak berlayar jika pembayaran belum dilunasi.

Pihak kapal meminta Ruth untuk membayar pelunasan Rp 50 juta. Lantaran sudah merasa melunasi pembayaran kepada Dominikus, Ruth pun menolak membayar lagi kepada pengelola kapal wisata itu. Mereka pun terlibat perdebatan hingga dua jam di ruang tunggu pelabuhan tersebut.

Perdebatan berakhir sekitar pukul 12.00 Wita setelah Ruth mengeluhkan rombongannya kepanasan di ruang tunggu. Mereka akhirnya diperbolehkan naik ke kapal, tetapi bukan untuk berlayar ke Taman Nasional Komodo.

"Kami ke kapal hanya untuk pakai AC," ujar Ruth.

Halaman berikutnya: Melapor ke Polisi...



Simak Video "Video: Berenang Bareng Ikan Pari Manta di TN Komodo"


(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork