Regional

Heboh Lisa Mariana Diduga Tipu-tipu Penjualan Piama

Auliyau Rohman - detikBali
Rabu, 28 Mei 2025 12:50 WIB
Ilustrasi (Foto: DANA)
Surabaya -

Nama Lisa Mariana kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena skandalnya dengan Ridwan Kamil, melainkan dugaan melakukan penipuan penjualan piama.

Lisa Mariana diduga melakukan penipuan pembelian piama terhadap seorang warga Surabaya berinisial AA (27). Korban mengaku sudah dua kali memesan piama dan sudah mentransfer uang, tapi barang tak kunjung diterima.

AA menceritakan awal mula dirinya tertarik membeli piama dari Lisa Mariana. Saat itu melihat Lisa Mariana live di TikTok untuk promosi jualan piamanya.

"Saya lihat dia live TikTok. Mukanya dia terlihat jelas dan ngomong langsung. Dia promosiin jualan piama. Terus dia suruh follow IG-nya, saya ikuti. Di bio IG-nya ada nomor WhatsApp, saya hubungi lewat situ," kata AA kepada detikJatim, Senin (26/5/2025).

AA kemudian memesan total 6 item yang terdiri dari 5 piama dan 1 tas makeup, tapi barang tersebut tak kunjung diterimanya. Ia melakukan pemesanan awal pada Jumat, 16 Mei 2025.

Saat itu ia membeli 3 pieces. Ia sempat menanyakan ketersediaan barang dan dijawab bahwa stok masih ready. AA kemudian mentransfer uang ke rekening atas nama Lisa Mariana Presley.

"Habis itu saya order. Pertama beli 3 pieces. Terus saya payment, dikasih nomor rekening atas Lisa Mariana Presley," sambungnya.

Nomor AA Diblokir

Namun saat menunggu beberapa hari, AA belum juga menerima nomor resi pengiriman. Ia terus menghubungi, namun tak kunjung mendapat balasan. Bahkan, setelah ditelepon, AA justru mendapat respon tak mengenakkan.

"Senin katanya dikirim. Terus saya order lagi 3 pieces. Kemudian saya minta resinya tapi gak ada jawaban. Terakhir saya cek hari Minggu. Hari Selasa cek lagi, gak ada jawaban sampai Jumat. Sabtu saya telepon, dia malah marah-marah. Katanya uang mau di-refund. Tapi sampai hari Minggu gak di-refund. Malah nomor saya diblokir," terangnya.

AA sempat berinisiatif menghubungi beberapa pembeli lain yang tergabung dalam grup yang sama. Dari situ ia mengetahui bahwa bukan hanya dirinya yang mengalami hal serupa.

"Ada 3 sampai 4 korban, termasuk saya. Semuanya belum ada yang dikirim. Mereka sudah ada yang bikin laporan tapi beda kota," sambungnya.


(mud/mud)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork