Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus dugaan kekerasan seksual oleh dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berinisial WJ. Olah TKP digelar setelah WJ mengakui perbuatannya mencabuli tujuh mahasiswi.
"Terlapor (WJ) menyampaikan telah melakukan perbuatan pelecehan seksual tersebut di dua tepat di dalam kampus ini (UIN Mataram)," ungkap Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat seusai olah TKP, Kamis (22/5/2025).
WJ memperagakan sebanyak 65 adegan dalam olah TKP tersebut. Syarif menegaskan polisi masih mendalami kasus dugaan kekerasan seksual terhadap mahasiswi UIN Mataram itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih kami lakukan proses penyidikan. Semoga cepat tuntas dan kami selesaikan sampai ke pemberkasan," imbuh Syarif.
Menurut Syarif, polisi juga masih mendalami ada tidaknya unsur paksaan yang dilakukan WJ terhadap para korban. Sejauh ini, dia berujar, WJ mengakui telah melakukan kekerasan seksual terhadap tujuh mahasiswi yang tinggal di asrama UIN Mataram.
"Keterangan korban masih terus kami dalami. Karena bukan satu korbannya," pungkasnya.
Kasus dugaan kekerasan seksual oleh dosen UIN Mataram itu dilaporkan pada Selasa (20/5/2025). WJ diduga melecehkan tujuh mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi sejak 2021-2022.
Perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi, menjelaskan para korban baru berani melapor setelah menonton serial Bidaah asal Malaysia dengan tokoh utama Walid. Menurutnya, WJ melakukan perbuatan cabul dengan mencium, meraba, dan meminta para korban melakukan oral seks.
"Jadi, karena menonton film Walid (pemeran laki-laki film Bidaah), akhirnya kemudian ada keberanian untuk dia berani melapor," ujar Joko, Selasa.
Sementara itu, UIN Mataram langsung memecat WJ sebagai dosen seusai kasus dugaan pelecehan seksual itu terkuak. UIN Mataram juga telah menyiapkan sanksi administratif terhadap dosen yang berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) itu.
"Oknum itu sudah kami nonaktifkan dari segala aktivitas kampus," ujar Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, Rabu (21/5/2025).
(iws/dpw)