Bullying PPDS di RSUP Ngoerah Mayoritas Penghinaan Verbal

Badung

Bullying PPDS di RSUP Ngoerah Mayoritas Penghinaan Verbal

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 08 Mei 2025 16:09 WIB
Direktur RSUP Prof Ngoerah I Wayan Sudana dan Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom saat dijumpai dalam acara Bali Stroke Care di Jimbaran, Badung, Bali pada Kamis (8/5/2025).
Direktur RSUP Prof Ngoerah I Wayan Sudana (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom saat dijumpai dalam acara Bali Stroke Care di Jimbaran, Badung, Bali pada Kamis (8/5/2025). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali
Badung - Direktur RSUP Prof Ngoerah, I Wayan Sudana, buka suara terkait maraknya bullying atau perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang terjadi di rumah sakit tersebut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 42 kasus perundungan di PPDS di RSUP Ngoerah.

Sudana menerangkan data perundungan yang disampaikan Kemenkes merupakan data 2023. Perundungan di RSUP Ngoerah tersebut mayoritas bentuk penghinaan verbal.

"Biasanya, banyak yang dengan kata-kata. Jadi, kata-kata ini kan terkait dengan karakter seseorang, tapi itu tidak boleh terjadi," tuturnya di Jimbaran, Kamis (8/5/2025).

RSUP Ngoerah, Sudana melanjutkan, segera mengantisipasi perundungan di rumah sakit tersebut. Salah satunya dengan menjatuhkan sanksi kepada dokter senior yang merisak calon dokter spesialis.

"Mulai dari kami ingatkan, kemudian tentunya ada sanksi dari ringan sampai berat," papar Sudana.

Sebelumnya, Kemenkes mencatat kasus perundungan di PPDS terjadi di sejumlah Rumah Sakit Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), rumah sakit universitas, hingga rumah sakit swasta. Misalkan, di RSUP Kandou, Manado, terdapat 77 kasus perundungan, di RSUD Zainal Abidin, Banda Aceh, (31), dan RS Universitas Diponegoro Semarang (10) kasus.


(gsp/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads