Warga negara asing (WNA) berinisial VV ditangkap petugas imigrasi di terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (8/1/2025). VV ditangkap saat menjemput turis asing dan diduga menyalahi izin tinggal dengan menjadi pemandu wisata di Pulau Dewata.
"VV diamankan petugas ke kantor imigrasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Anak Agung Bagus Narayana dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).
Narayana tidak mendetailkan negara asal VV dan visa yang dimiliki orang asing itu selama berada di Bali. Saat VV terciduk menjemput beberapa warga negara asing di terminal internasional, VV juga terlihat mengarahkan para tamunya itu ke mobil yang sudah disiapkan. VV lalu didatangi petugas imigrasi dan diinterogasi di tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas melakukan pemeriksaan singkat terhadap orang asing berinsial VV itu," kata Narayana.
Narayana menjelaskan penangkapan terhadap VV dilakukan setelah menerima banyak laporan masyarakat tentang adanya warga asing yang ditengarai menjadi pemandu wisata. Menurutnya, laporan warga tersebut juga mengeluhkan adanya orang asing yang kerap menyambut tamu di bandara.
"Hal itu guna memastikan bahwa orang asing yang berada wilayah kerja Imigrasi Ngurah Rai beraktivitas sesuai izin tinggal," pungkasnya.
Sopir Pariwisata Protes Banyak WNA Jemput Turis Asing
Sebelumnya, massa yang menamakan diri Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Bali, Senin (6/1/2025). Salah satu yang mereka keluhkan adalah banyaknya warga negara asing yang menjemput turis asing saat baru tiba di Bandara Ngurah Rai.
Wayan Widiasa, salah satu sopir konvensional, mempertanyakan peran Imigrasi. Sebab, ia menduga WNA tersebut menjadi sopir bagi turis-turis asing yang dijemput di bandara.
"Tamu jemput tamu, jeruk makan jeruk lho Pak, saya sampai kaget. Jadi ke mana saja Imigrasi?" ujar Widiasa saat menyampaikan aspirasinya kepada pimpinan DPRD Bali di Wantilan DPRD Bali.
Widiasa juga mempertanyakan peran kepolisian saat jalanan di Bali macet. Dia menilai tidak pernah ada polisi yang mengatur lalu lintas ketika sopir-sopir pariwisata terjebak macet. "Jangan kawal moge dan mobil mewah saja, tolong selamatkan kami yang sedang macet. Ada anggota (polisi) lewat macet dan dia diam," ujarnya.
Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya merespons aspirasi dan keluhan dari Widiasa. Dia berjanji akan menugaskan Komisi I dan II DPRD Bali agar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di bandara terkait tamu jemput tamu itu.
"Kami akan ke bandara saja dulu, Komisi I dan III, ketua fraksi juga ikut coba intip benarkah ada tamu jemput tamu," kata Dewa Jack, sapaan Mahayadnya.
(iws/iws)