Identitas pria yang mengejar warga dan polisi di Polsek Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terungkap. Polisi menyebut pria itu adalah warga Desa Naru, Kecamatan Sape, yang diketahui orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Sudah diamankan. Inisialnya SS (32), warga Desa Naru," ucap Pejabat sementara (Ps) Kasubseksi Pidm Polres Bima Kota, Aipda Nasrun, kepada detikBali, Selasa, (18/6/2024).
Setelah menangkap SS, polisi langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa (Kades) Naru serta mendatangi kediaman SS untuk menemui pihak keluarganya. "Hasil koordinasi koordinasi dengan kades dan pihak keluarga, SS ini mengalami gangguan kejiwaan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasrun membeberkan kronologi kejadiannya. Saat itu, SS tiba-tiba mengamuk dan mengejar warga dengan sebilah parang tumpul. Warga yang ketakutan lalu masuk ke kantor Polsek Sape untuk mengamankan diri.
"Selain warga, SS juga mengejar polisi yang berupaya mengamankan dan mengambil parang yang dibawanya," beber Nasrun.
Berdasarkan laporan aparat Polsek Sape, SS sering mengamuk dan meresahkan warga. Bahkan dua kali diamankan. Selama ini pihak keluarga ingin membawanya ke rumah sakit jiwa (RSJ) Mataram, namun terkendala biaya.
"Makanya SS ini, rencananya akan dibawa oleh pihak keluarga ke RSJ di Mataram pada Kamis lusa," tanda Nasrun.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria yang diduga mabuk berbuat ulah di depan Polsek Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia mengejar warga dan polisi dengan parang.
Aksi nekat pria itu terekam kamera warga dan viral setelah diunggah di media sosial. Video pria kejar polisi pakai parang itu pertama kali diunggah akun Facebook Firmankreatif Jayaabadi. Dalam unggahannya dia menyebut pria itu diduga mabuk. Belakangan diketahui pria itu ternyata ODGJ.
(dpw/dpw)