.webp)
Polresta Denpasar menangkap empat terduga pelaku penyerangan kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mereka dibekuk pada Minggu (26/11/2023).
"Empat orang terduga pelaku sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan kepada detikBali, Senin (27/11/2023).
Jansen menerangkan empat terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan. Polisi masih menggali peran dan motif dari empat penyerang kantor Satpol PP Denpasar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jansen belum bisa menjelaskan identitas dari empat penyerang dan perusak kantor Satpol PP Denpasar tersebut. Polisi masih berkoordinasi dengan instansi terkait para terduga pelaku.
"Sudah kami koordinasikan," papar mantan Kapolresta Denpasar tersebut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bali Ngurah Wiryanata menduga keterlibatan salah satu organisasi masyarakat (ormas) dalam penyerangan kantor Satpol PP Denpasar. Biasanya, salah satu ormas menjadi beking bisnis tertentu seperti prostitusi.
"Barangkali saja yang bersangkutan salah satu anggota ormas," ujar Wiryanata. Dia berjanji Bakesbangpol akan memanggil ormas yang terbukti jadi beking tempat prostitusi di Jalan Danau Tempe, Denpasar.
Kantor Satpol PP Denpasar diserang oleh 25 OTK pada pukul 04.30 Wita, Minggu (26/11/2023). Penyerangan dilakukan seusai Satpol PP merazia lokalisasi di Jalan Danau Tempe pada malam Minggu. Sebanyak, 33 pekerja seks komersial (PSK) yang tidak mengantongi identitas diciduk dari tempat prostitusi tersebut.
Akibat penyerangan tersebut sebanyak enam anggota Satpol PP Kota Denpasar mengalami luka ringan dan luka berat. Mereka dirawat di RS Wangaya.
Baca juga: Lokalisasi Lokal Menolak Punah |
(gsp/nor)
