Pembuang bayi di area Pura Taman Sari, Jalan Batas Dukuh Sari, Banjar Karya Dharma, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, terungkap. Pelaku merupakan pasangan pelajar. Yakni, MAP (19) dan laki-laki di bawah umur berinisial INAWA (16).
Ironisnya, MAP adalah orang yang pada Selasa (20/6/2023) pertama kali melaporkan penemuan bayi tersebut.
"Yang cowok di bawah umur, cewek kelas 3, yang cowok juga kelas 3 SMK. Yang cewek ini pernah nggak naik kelas katanya," kata Kapolsek Denpasar Selatan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari saat dihubungi detikBali, Selasa (27/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan kedua pelaku ditangkap oleh polisi pada Jumat (23/6/2023). Pelaku dapat diamankan setelah polisi melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi di TKP didapat informasi mengarah kepada pelaku.
Polisi kemudian mengamankan pelaku di tempat tinggalnya masing-masing. Pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polsek Denpasar Selatan.
"Kedua pelaku mengakui secara bersama-sama melakukan perbuatan membuang atau menelantarkan anak tersebut yang mana bayi tersebut adalah hasil dari hubungan kedua pelaku di luar pernikahan," ungkap Sukadi.
Menurut Sukadi, MAP melahirkan bayi tersebut pada Senin (19/6/2023) pukul 11.00 Wita di Puskesmas BKIA Denpasar, Jalan Pulau Buru. Ia diantar dan ditemani pacarnya INAWA.
"Pelaku menerangkan membuang bayi tersebut karena takut ketahuan orang tuanya," terang Sukadi.
Dari perkara ini polisi mengamankan sepeda motor merek Honda Vario warna hitam bernomor polisi DK-6493-ABF dan tas bertuliskan Cornetto warna oranye. Di dalamnya berisi beberapa stel pakaian bayi, satu bungkus popok bayi, dua botol sampo bayi, satu botol baby oil, serta sabun bayi.
Diberitakan sebelumnya, bayi terbungkus ditemukan pada Selasa pekan lalu. Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan saat menangis sekitar pukul 12.30 Wita.
"Saat ini, bayi berjenis kelamin perempuan tersebut masih dirawat di Puskesmas 1 Densel," kata Sukadi dalam keterangan tertulis.
Sukadi menuturkan kondisi bayi malang itu masih lengkap dengan tali pusarnya. Bayi tersebut memakai selimut hijau, baju putih bermotif, topi kupluk putih, dengan kaos kaki biru gelap.
Penemuan bayi itu bermula ketika MAP menceritakan kepada ibunya di sekitar Pura Taman Sari ada suara bayi menangis.
MAP bersama ibunya pergi ke Jalan Batas Dukuh Sari dan mendengar suara bayi menangis dari dalam Pura Taman Sari. Namun, Rohati tidak berani masuk ke dalam pura karena sedang datang bulan.
Karena itu, Rohati memanggil seorang pria bernama Kadek Andi Suartawan dan memberitahu bahwa terdengar suara tangisan bayi dari dalam pura. Andi Suartawan lalu masuk ke dalam pura.
"Setelah dicek dan menyampaikan kepada saksi bahwa benar ada bayi masih hidup," terang Sukadi.
Setelah itu, Andi Suartawan pulang ke rumah dan menyampaikan kepada orang tuanya. Ia juga bertemu dengan perawat bernama Kartini dan menyampaikan ada bayi di dalam pura.
(hsa/nor)