Ini Tampang Pemilik Kafe di Ungasan Pembunuh Bule Australia

Badung

Ini Tampang Pemilik Kafe di Ungasan Pembunuh Bule Australia

tim detikBali - detikBali
Jumat, 24 Feb 2023 15:08 WIB
Pemilik Uncle Benz Cafe I Gede Wijaya saat konferensi pers terkait kasus tewasnya bule Australia bernama Johnston Mccallum Scott di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023).
Pemilik Uncle Benz Cafe I Gede Wijaya saat konferensi pers terkait kasus tewasnya bule Australia bernama Johnston Mccallum Scott di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023). Foto: Triwidiyanti/detikBali
Badung - Warga negara asing (WNA) Australia Johnston Mccallum Scott tewas di tangan teman yang baru dikenalnya dua hari. I Gede Wijaya, pemilik Uncle Benz Cafe di Jalan Pantai Balangan Nomor 16, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali itulah kawan dan pembunuh Scott.

Polisi menampilkan Wijaya dalam konferensi pers pembunuhan bule Australia di Polsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023). Pria berambut belah samping itu terlihat menunduk saat digiring menuju ruangan konferensi pers.

Pemilik Uncle Benz Cafe I Gede Wijaya digiring polisi saat konferensi pers terkait kasus tewasnya bule Australia bernama Johnston Mccallum Scott di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023). (Triwidyanti/detikBali)Pemilik Uncle Benz Cafe I Gede Wijaya digiring polisi saat konferensi pers terkait kasus tewasnya bule Australia bernama Johnston Mccallum Scott di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023). (Triwidyanti/detikBali) Foto: Pemilik Uncle Benz Cafe I Gede Wijaya digiring polisi saat konferensi pers terkait kasus tewasnya bule Australia bernama Johnston Mccallum Scott di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023). (Triwidyanti/detikBali)

Wijaya memiliki jenggot tipis. Kumis pria berkulit sawo matang itu juga tipis.

Ia mengenakan baju tahanan warna oranye dengan tangan diborgol. Ia terus menunduk saat memberikan keterangan di depan awak media.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas menjelaskan Wijaya dan Scott berkenalan dua hari sebelum kejadian. Mereka kemudian minum bersama di Uncle Benz Cafe. Scott diketahui menginap di vila tak jauh dari kafe mili Wijaya.

Bambang mengungkapkan motif pembunuhan yang dilakukan Wijaya adalah emosi sesaat. Wijaya tersulut emosi karena kakinya dikencingi Scott saat mabuk.

"Saat yang bersangkutan minum bersama, pelaku dikencingi dan (korban) berbuat onar di warung pelaku," tutur Bambang, Jumat (24/2/2023).

Hal ini juga diakui oleh Wijaya. Ia mengatakan saat kejadian tidak bisa mengendalikan diri karena kondisi mabuk. Wijaya sempat menegur Scott, namun tak diindahkan.

"Kaki kiri saya dikencingi. Mabuklah, lost control. Saya coba kasih tahu janganlah seperti itu. Tapi dia malah masuk ke warung dan melempar gelas," katanya saat dihadirkan dalam konferensi pers.

Menurut Wijaya, Scott yang lebih dulu hendak melempar dirinya dengan kursi. Ia pun refleks membela diri dengan merebut kursi kayu itu, lalu memukulnya ke kepala Scott.

Wijaya kemudian ditangkap setelah polisi menerima laporan dari istri Scott, Ni Nyoman Purnianti. Malam itu, Purniati sempat panik mencari Scott yang tak kunjung pulang ke vila tempat mereka menginap.

Scott ditemukan tewas tergeletak di teras Uncle Benz Cafe dalam posisi terlentang dan kepala dekat rolling door. Kepala bule itu mengeluarkan darah dengan luka sayatan di wajah.

Awalnya Wijaya tidak mengakui perbuatannya. Polisi lalu memeriksa saksi-saksi hingga akhirnya Wijaya mengakui perbuatannya. Kini, Wijaya dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.


(irb/gsp)

Hide Ads