Kematian Gusti Agung Mirah Lestari (42) benar-benar meninggalkan cerita tragis. Tak hanya kisah memilukan dari nasib dan masa depan dua anaknya yang kini jadi yatim piatu. Namun, ada untaian cerita pilu dari kasus kematian single parent asal Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, yang dirampok dan dibunuh kekasih sendiri.
Kisah pilu itu terungkap dari keluarga mendiang. Ternyata, kepergian tragis perempuan yang bekerja sebagai cleaning service di salah satu bank pembangunan daerah di Gianyar ini, tepat saat keluarga dan mendiang menyiapkan prosesi upacara ngaben suaminya I Gusti Agung Gede Wiranjaya.
Menurut cerita keluarga korban, sebelum menghilang dan ditemukan meninggal, mendiang Gung Gek Mirah_sapaan mendiang Gusti Agung Mirah Lestari, sempat datang ke rumah orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa hari sebelum meninggal sempat pulang menengok orang tua," ungkap kakak kandung mendiang, I Gusti Agung Gede Agung Maruti (50).
Kedatangan mendiang ketika itu, menurut Gede Agung Maruti, selain menjenguk orang tuanya, juga karena keluarga sedang mempersiapkan prosesi upacara pengabenan untuk suami mendiang.
"Sempat waktu datang beberapa hari sebelum kejadian, dari penuturan ajik (ayah korban) dan ponakan, adik (Gung Gek Mirah) sempat bilang mau beli kain untuk ngaben suaminya," ungkap Gede Agung Maruti.
Namun, takdir berkata lain. Gung Gek Mirah yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang justru harus berakhir nahas. Jasad Gung Gek Mirah yang dikenal baik semasa hidupnya ditemukan warga di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di kawasan Hutan Klatakan, Banjar Sumber Sari, Desa/Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, dengan sejumlah luka dan kejanggalan.
(irb/irb)