Koperasi Unit Desa (KUD) Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, dibobol maling pada Sabtu (2/7/2022). Uang tunai sekitar Rp 22 juta dan puluhan slop rokok yang dijual UKM Mart di bawah pengelolaan koperasi itu, dibawa kabur pelaku.
Sampai siang, sekitar pukul 12.30 Wita, petugas Kepolisian terlihat masih menyelidiki aksi pencurian yang diperkirakan berlangsung jelang subuh itu. Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika saat dikonfirmasi, belum memberikan keterangan resmi.
Informasi yang dihimpun detikBali di sekitar lokasi kejadian, aksi pencurian diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.30 Wita. Pelakunya masuk dari atap dan menjebol plafon gedung UKM Mart yang ada di utara Kantor Desa Pejaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua bagian plafon yang dirusak. Satu bagiannya memang berlubang karena berfungsi sebagai akses keluar masuk. Tapi pelaku diduga tidak memanfaatkan akses itu. Karena di bawahnya tidak ada benda yang bisa dijadikan pijakan. Sehingga pelaku berusaha menjebol plafon di dua titik lainnya.
Pelaku berhasil turun setelah menjebol plafon yang ada di belakang meja kasir. Diduga pelaku turun dengan berpijak pada rak rokok. Kemudian pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan mematikan rekaman CCTV. Rekaman itu terputus sekitar pukul 03.30 Wita, sehingga diduga aksi pencurian diperkirakan di atas waktu itu.
Manajer UKM Mart KUD Pejaten, Iswari Purandani (33), mengatakan pihaknya baru mengetahui pencurian itu sekitar pukul 08.50 Wita. Saat itu, staf UKM Mart yang jumlahnya empat orang mau buka.
Salah satu staf atau saksi, Leni, membuka pintu rolling door dan pintu kaca. Begitu terbuka, Leni mendapati meja kasir dan rak rokok di belakangnya dalam keadaan berantakan.
"Ketahuannya sekitar pukul 8.50 Wita oleh staf kami. Leni namanya. Dia yang buka pintu pertama kali. Begitu (masuk) dilihat sudah berantakan," tutur Iswari.
Saksi yang mengetahui kondisi itu tidak berani masuk. Ia kemudian menyampaikan kondisi toko kepada teman-temannya, termasuk kepada Iswari Purandani.
"Dia bilang ke temannya, laci sudah terbuka. Dia tidak berani masuk. Sudah berantakan. Sudah bolong di atas (plafon)," ungkap perempuan dari Banjar Pangkung, Desa Pejaten ini.
Iswari mengaku belum bisa memastikan berapa total kerugian yang dialami pihaknya. Yang jelas uang tunai sekitar Rp 22 juta hilang dari laci kasir. Kemudian, rokok yang jumlahnya diperkirakan puluhan slop dengan nominal diperkirakan mencapai Rp 20 juta.
"Uang tunai hampir Rp 20 jutaan, ditambah kas bon (untuk modal dagang hari ini) sekitar Rp 2 juta. Terus rokok ini yang mesti dipastikan lagi jumlahnya. Kalau diuangkan mungkin kurang lebih Rp 20 jutaan," pungkasnya.
(irb/irb)