Ritual Keu Laka di Rote Ndao, Tradisi Memohon Kekebalan Tubuh untuk Bayi

Ritual Keu Laka di Rote Ndao, Tradisi Memohon Kekebalan Tubuh untuk Bayi

I Komang Murdana - detikBali
Rabu, 24 Sep 2025 09:40 WIB
Ritual Kue Laka di Rote Ndao NTT. (Foto: Youtube edys Channel)
Foto: Ritual Kue Laka di Rote Ndao NTT. (Foto: Youtube edys Channel)
Rote Ndao -

Rote Ndao adalah salah satu kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat Rote Ndao memiliki berbagai ritual adat bernama Keu Laka.

Ritual Keu Laka masih dilestarikan hingga sekarang. Bagi masyarakat Rote Ndao ritual adat merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan pada bayi sudah dilakukan ritual adat untuk memohon perlindungan pada tuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ritual Keu Laka adalah ritual yang dilakukan masyarakat penganutnya dengan tujuan memohon kekebalan tubuh dan perlindungan dari leluhur kepada bayi yang baru berumur 40 hari. Ritual ini sudah dilakukan secara turun temurun dan masih dilestarikan hingga sekarang.

Berikut ulasan lengkap ritual Keu Laka dirangkum dari penelitian yang dilakukan oleh Fallo, J. D., & Boimau, S. (2023) dengan judul Makna dan Fungsi Tuturan Adat Keu Laka di Desa Serubeba Kecamatan Rote Timor Kabupaten Rote Ndao.

ADVERTISEMENT

Mengenal Keu Laka

Ritual Keu Laka dilakukan oleh masyarakat Desa Serubeba, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, NTT. Keu Laka adalah ritual yang dilakukan dengan mencukur rambut bayi berumur 40 hari dengan tujuan memohon agar bayi senantiasa diberikan kekuatan dan perlindungan oleh leluhur. Selain itu, ritual ini juga sebagai bentuk bahwa bayi tersebut sudah sah diterima di keluarga tersebut.

Selama menggelar ritual ini akan dibacakan doa-doa permohonan kepada leluhur dengan menggunakan bahasa batin. Setiap kata yang diucapkan memiliki makna yang sakti agar para leluhur tergugah dan mengabulkan permohonan.

Ritual ini sangat penting bagi masyarakat Serubeba karena mereka menganggap ini merupakan wujud nyata dari kepercayaan terhadap kekuasaan dan kekuatan gaib yang dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat penganutnya. Syarat ritual ini harus menggunakan hewan kurban agar acara berjalan dengan lancar dan sesuai keinginan.

Doa yang digunakan Dalam Ritual Keu Laka

1. Ina aman no bei ba'in maileo ho pala bati fen mapi bara'ai
Artinya: Wahai para leluhur hadir dan memberikan kekuatan

2. Nai fai hatu do fai makaledo
Artinya: Malam hari maupun siang

3. Mado henin neme basa-basa hedirau
Artinya: Jauhkan dia dari macam-macam penyakit

4. Matatea ao pan na ela hedirau oso la'en
Artinya: Kekebalan tubuh supaya tidak terkena penyakit

5. Ina aman, Bei ba'in rinai nusa ma'iu
Artinya: Wahai para leluhur yang berada di dunia sakral

6. So'u laka mara ho mamanene ami
Artinya: Pandanglah dan dengarkan permohonan kami

7. Ami tuka kemi
Artinya: Kami mengikutimu

8. Susah dei losa kemi
Artinya: Sulit untuk menggapaimu

9. Fen leo ina aman, ma bei ba'in
Artinya: Kepada para leluhur

10. Muni ami bafa huhuama
Artinya: Bawa permohonan kami

11. Muni ami hahulema
Artinya: Bawalah permintaan kami

12. Mafada leo ri ara neu nusa ma 'iu a
Artinya: Sampaikan kepada mereka yang di tempat kegelapan

13. Mafada leo ama na neu mamana madema na
Artinya: Kepada wujud yang tertinggi

14. Ina aman, be ba'in neu nusa ma'iu
Artinya: Wahai para leluhur yang berada di dunia sakral

15. So'u laka mara ho mamanene ami
Artinya: Pandanglah dan dengarkan permohonan kami

16. Ami tuka kemi
Artinya: Kami mengikutimu

17. Susah dei losa kemi
Artinya: Sulit untuk menggapaimu

18. Mafada leo ina aman, bei ba'in
Artinya: Kepada para leluhur

19. Muni ami bafa huhuama
Artinya: Bawalah permohonan kami

20. Muni ami hahulema
Artinya: Bawalah permintaan kami

Makna dan Fungsi Keu Laka

Bagi masyarakat Serubeba, ritual Keu Laka memiliki makna penting bagi keberlangsungan hidup mereka. Makna yang pertama adalah sebagai perantara menyapa leluhur yang berada di dunia sakral.

Makna kedua sebagai bentuk keperkasaan dan kehebatan terhadap kemampuan yang dimiliki untuk mewujudkan doa-doa yang dimohon. Sedangkan fungsi dari ritual Keu Laka adalah sebagai tempat untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan harapan kepada sang pencipta melalui doa yang disampaikan.

Prosesi Keu Laka

Dalam prosesi ritual ini dibutuhkan beberapa benda yang memiliki makna penting untuk menunjang keberhasilan ritual. Pertama menyiapkan tujuh lembar daun sirih tua dan muda yang tidak bolong karena daun sirih diibaratkan sebagai sebuah rompi untuk melindungi bayi dari penyakit.

Kedua bagian tengah pinang yang sudah dijemur, memiliki makna bahwa leluhur sudah memberikan kekuatan pada sang bayi. Dan yang terakhir adalah ayam jantan berbulu putih yang digunakan sebagai hewan kurban. Menurut masyarakat setempat, ayam jantan berbulu putih melambangkan kesucian dan berguna untuk membuang hal sial yang didapat sejak lahir.

Setelah semua itu lengkap, ritual akan dilakukan di pusat permukiman tradisional yang disebut Uma Lasik (rumah tua). Maneleo (kepala suku) akan memimpin ritual dengan ditemani oleh keluarga yang mengadakan ritual itu. Selanjutnya rambut bayi akan dicukur oleh Manelo. Potongan rambut langsung disimpan pada Ureoe (tempat air minum) yang ada di Uma Lasik. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar rambut si bayi dapat tumbuh dengan cepat.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads