Umat Hindu di Bali merayakan rahina Tumpek Wayang setiap 210 hari, tepatnya pada Saniscara Kliwon Wayang. Terdekat, Tumpek Wayang jatuh pada Sabtu, 18 Agustus 2025. Simak tujuan, makna, hingga perayaan Tumpek Wayang di Bali.
Tumpek Wayang erat kaitannya dengan kisah Dewa Kumara. Menurut kisah mitologi yang berkembang di masyarakat Bali, Dewa Kumara konon hendak dimangsa oleh Batara Kala karena lahir bertepatan dengan wuku Wayang.
Itulah sebabnya, orang yang lahir saat Wuku Wayang biasanya disarankan untuk melaksanakan prosesi mebayuh oton. Sementara itu, mereka yang lahir tepat saat Tumpek Wayang juga disarankan menggelar ruwatan sapuh leger.
Baca juga: Mengenal Upacara Ruwatan Sapuh Leger di Bali |
Selain itu, pemujaan saat Tumpek Wayang ditujukan kepada Sang Hyang Iswara melalui persembahan terhadap wayang, tuah pratima, dan tetabuhan seperti gender, gong, angklung dan lain-lain. Oleh sebab itu, Tumpek Wayang juga diartikan sebagai penghormatan terhadap seni dan keindahan.
Sementara bagi seorang dalang, perayaan Tumpek Wayang adalah waktu untuk pelaksanaan Sang Hyang Ringgit atau Sang Hyang Tiga Wisesa. Nantinya, seluruh wayang maupun perangkat gamelan dan juga pengiringnya diupacarai.
Simak Video "Video: One Ok Rock Umumkan Seatplan dan Harga Tiket Konser di Indonesia!"
(iws/iws)