.webp)
Sebanyak 350 seniman terlibat dalam Gelar Budaya Melepas Matahari di kawasan Catur Muka Denpasar, Bali. Ratusan seniman tersebut menampilkan kesenian dari beragam etnis di Nusantara.
"Jadi, kami ingin nuansa budaya lebih ditonjolkan sesuai visi dan misi wali kota untuk menjadikan Denpasar sebagai kota budaya dan kreatif," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, Minggu (31/12/2023).
Menurutnya, seniman yang terlibat dari usia anak-anak hingga remaja. Mereka kompak menampilkan berbagai tarian dari berbagai daerah, antara lain dari etnis Dayak dan Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Lapangan (Puputan Badung) tadi sore ada pementasan tarian kolosal pendet, condong dan baris yang jumlahnya kurang lebih 2 ribu penari anak. Lalu, malam masih ada kegiatan dari pukul 20.00-22.00 Wita. Terakhir akan ditutup tarian joget dan pesta kembang api," imbuhnya.
 Gelar Budaya Melepas Matahari di Denpasar, Bali. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali |
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan kegiatan menutup tahun tak hanya berfokus di kawasan Catur Muka Denpasar dan Lapangan Puputan Badung, namun juga di Muntig Siokan dengan acara Momen Pesona Akhir Tahun.
"Tujuannya adalah agar anak-anak muda Denpasar kami fokuskan di Sanur dan kami siapkan kembang api biar tidak di jalanan. Itu harapan kami," ujarnya.
Tahun depan, Jaya Negara menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan program strategis. Diantaranya, pihaknya menargetkan menambahkan lampu penerangan jalan serta penurunan kabel listrik yang diutamakan di pusat kota.
"Tapi, prinsipnya di 2024 kami ingin menutup apa yang menjadi misi kami lima tahun kedepan karena 2024 adalah juga bagian akhir tugas kami dengan Pak Wakil Wali Kota," imbuhnya.
(dpw/nor)
