Pemerintah Provinsi Bali akan meniadakan lomba ogoh-ogoh dalam rangkaian Hari Raya Nyepi 2024. Meski begitu, warga Bali masih diperbolehkan mengarak ogoh-ogoh.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha menjelaskan peniadaan lomba ogoh-ogoh tingkat provinsi itu demi menjaga keamanan menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, penilaian lomba ogoh-ogoh rawan memicu konflik. Ia mengisyaratkan lomba ogoh-ogoh dapat kembali digelar setelah tahun politik.
"Kalau lomba (ogoh-ogoh) itu kan pasti ada yang nggak puas. Jadi musim (Pemilu) begini jangan diadakan lomba. Kalau lomba, rawan (konflik). Tahun depan kan Pemilu," kata Sugiartha di Kuta, Badung, Senin (30/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, warga masih tetap diperbolehkan mengarak ogoh-ogoh pada malam pengerupukan tahun depan. Hanya saja, pawai ogoh-ogoh hanya diperbolehkan di wilayah desa adat masing-masing. Masyarakat juga diimbau untuk tetap menjaga ketertiban selama mengarak ogoh-ogohnya.
"Pengarakan (ogoh-ogoh) kami serahkan ke desa adat dan pemerintah kabupaten. Jadi, dibuat dan diarak saja. Lingkupnya hanya desa saja. Karena, walaupun tidak ada lomba, pasti diarak. Tapi kami dari provinsi, tidak ada (lomba ogoh-ogoh)," tandas Sugiartha.
(iws/nor)