Bahasa Bali anggota tubuh tentunya memiliki penyebutan sendiri yang lain daripada bahasa Indonesia. Keanekaragaman bahasa Bali menjadi satu kekayaan bahasa yang dilestarikan hingga sekarang.
Bali memiliki tingkatan bahasa yang dibedakan menjadi, basa kasar (kasar jabag dan kasar pisan), basa andap, basa madia, dan basa alus (alus singgih, alus sor, alus mider). Tingkatan atau anggah-ungguh dipakai sesuai status sosial seseorang dan dengan siapa orang itu berbicara.
Di artikel ini, kita akan belajar anggota tubuh dengan bahasa andap dan bahasa alus singgih. Bahasa andap biasanya digunakan dalam pergaulan sehari-hari, sedangkan bahasa alus singgih dipakai saat berbicara dengan orang yang statusnya lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, biar lebih akrab dengan orang Bali saat kamu mengunjungi daerah tersebut, ketahui dulu 10 nama anggota tubuh manusia dalam bahasa Bali. Berikut penjelasannya.
Nama Anggota Tubuh dalam Bahasa Bali
Dikutip dari jurnal yang berjudul Tingkat-tingkatan Bicara Bahasa Bali (Dampak Anggah-ungguh Kruna) oleh I Nyoman Suwija dkk, bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang masih eksis digunakan sebagai alat komunikasi dalam pergaulan masyarakatnya.
Sistem bicara bahasa Bali yang unik dengan anggah-ungguh basa-nya merupakan warisan budaya Bali yang patut diselamatkan. Eksistensi anggah-ungguh basa di dalam bahasa Bali disebabkan oleh adanya pabinayan linggih (perbedaan kedudukan) masyarakat Bali.
Keberadaan lapisan masyarakat Bali yang meliputi lapisan masyarakat Bali purwa (tradisional) dan masyarakat Bali anyar (modern), menyebabkan masyarakatnya berbicara sesuai tata linggih yang disebut masor singgih basa atau berbicara sesuai dengan anggah-ungguh basa Bali. Anggah-ungguh basa Bali atau tingkat-tingkat pemakaian bahasa dibagi menjadi andap yaitu bahasa kasar (biasa), dan alus singgih yakni bahasa halus.
Bahasa andap adalah bahasa Bali yang memiliki makna biasa, tidak kasar, tidak menengah, dan tidak halus. Bahasa ini biasanya dipakai berbicara oleh orang yang memiliki derajat sama dan juga oleh orang yang status sosialnya lebih tinggi, dengan orang yang status sosialnya lebih rendah.
Sedangkan, bahasa alus singgih adalah bahasa Bali yang maknanya halus dipakai untuk menghormati orang yang martabatnya lebih tinggi. Orang yang dibicarakan atau orang yang diajak berbicara patut dihormati menggunakan kata-kata alus singgih.
Masyarakat wangsa jaba yang berbicara dengan orang tri wangsa atau membicara tentang tri wangsa harus menggunakan bahasa alus singgih. Apabila ada seorang siswa, berbicara dengan bapak/ibu guru haurs menggunakan bahasa alus singgih.
Berikut ini adalah bahasa Bali anggota tubuh yang patut kamu ketahui dari akun Twitter Budaya Iraga:
Rambut
Dalam bahasa andap: Bok
Dalam bahasa alus singgih: Rambut
Mata
Dalam bahasa andap: Mata
Dalam bahasa alus singgih: Panyingakan
Mulut
Dalam bahasa andap: Bungut
Dalam bahasa alus singgih: Cangkem
Bibir
Dalam bahasa andap: Bibih
Dalam bahasa alus singgih: Lambe
Pipi
Dalam bahasa andap: Pipi
Dalam bahasa alus singgih: Pangarasan
Tangan
Dalam bahasa andap: Lima
Dalam bahasa alus singgih: Tangan
Kaki
Dalam bahasa andap: Tapak
Dalam bahasa alus singgih: Tapak cokor
Jari
Dalam bahasa andap: Jriji
Dalam bahasa alus singgih: Guli/purnawa
Paha
Dalam bahasa andap: Paa
Dalam bahasa alus singgih: Pupu
Betis
Dalam bahasa andap: Batis
Dalam bahasa alus singgih: Cokor
Umumnya, anak kecil yang tinggal di daerah perkotaan Bali jarang menggunakan bahasa Bali, sehingga pelajaran ini penting untuk dipahami. Namun, anak-anak yang lahir dan besar di desa, sebagian besar bisa bahasa Bali secara alami.
Bahasa Bali dikenal rumit dan unik karena sistem bicaranya tergantung dari kosakata yang memiliki bentuk kasar-halus atau sor-singgih atau anggah-ungguh basa. Tingkatan bahasa muncul sebagai unsur pembentuk tuturan yang saling melengkapi.
Artinya, bahasa alus singgih tidak mungkin semua kata pembentuknya dari kata-kata alus singgih, melainkan kata diserap dari bahasa tingkatan lain seperti bahasa andap.
Terakhir, tingkatan bicara bahasa Bali tergantung pada siapa yang berbicara, siapa mitra bicaranya, dan siapa yang dibicarakan.
(khq/khq)