10 Nama Anggota Tubuh Manusia dalam Bahasa Bali

10 Nama Anggota Tubuh Manusia dalam Bahasa Bali

Maura Rosita Hafizha - detikBali
Senin, 27 Feb 2023 14:38 WIB
Ilustrasi Orang Bali
Foto: (iStock)
-

Bahasa Bali anggota tubuh tentunya memiliki penyebutan sendiri yang lain daripada bahasa Indonesia. Keanekaragaman bahasa Bali menjadi satu kekayaan bahasa yang dilestarikan hingga sekarang.

Bali memiliki tingkatan bahasa yang dibedakan menjadi, basa kasar (kasar jabag dan kasar pisan), basa andap, basa madia, dan basa alus (alus singgih, alus sor, alus mider). Tingkatan atau anggah-ungguh dipakai sesuai status sosial seseorang dan dengan siapa orang itu berbicara.

Di artikel ini, kita akan belajar anggota tubuh dengan bahasa andap dan bahasa alus singgih. Bahasa andap biasanya digunakan dalam pergaulan sehari-hari, sedangkan bahasa alus singgih dipakai saat berbicara dengan orang yang statusnya lebih tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, biar lebih akrab dengan orang Bali saat kamu mengunjungi daerah tersebut, ketahui dulu 10 nama anggota tubuh manusia dalam bahasa Bali. Berikut penjelasannya.

Nama Anggota Tubuh dalam Bahasa Bali

Dikutip dari jurnal yang berjudul Tingkat-tingkatan Bicara Bahasa Bali (Dampak Anggah-ungguh Kruna) oleh I Nyoman Suwija dkk, bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang masih eksis digunakan sebagai alat komunikasi dalam pergaulan masyarakatnya.

ADVERTISEMENT

Sistem bicara bahasa Bali yang unik dengan anggah-ungguh basa-nya merupakan warisan budaya Bali yang patut diselamatkan. Eksistensi anggah-ungguh basa di dalam bahasa Bali disebabkan oleh adanya pabinayan linggih (perbedaan kedudukan) masyarakat Bali.

Keberadaan lapisan masyarakat Bali yang meliputi lapisan masyarakat Bali purwa (tradisional) dan masyarakat Bali anyar (modern), menyebabkan masyarakatnya berbicara sesuai tata linggih yang disebut masor singgih basa atau berbicara sesuai dengan anggah-ungguh basa Bali. Anggah-ungguh basa Bali atau tingkat-tingkat pemakaian bahasa dibagi menjadi andap yaitu bahasa kasar (biasa), dan alus singgih yakni bahasa halus.

Bahasa andap adalah bahasa Bali yang memiliki makna biasa, tidak kasar, tidak menengah, dan tidak halus. Bahasa ini biasanya dipakai berbicara oleh orang yang memiliki derajat sama dan juga oleh orang yang status sosialnya lebih tinggi, dengan orang yang status sosialnya lebih rendah.

Sedangkan, bahasa alus singgih adalah bahasa Bali yang maknanya halus dipakai untuk menghormati orang yang martabatnya lebih tinggi. Orang yang dibicarakan atau orang yang diajak berbicara patut dihormati menggunakan kata-kata alus singgih.

Masyarakat wangsa jaba yang berbicara dengan orang tri wangsa atau membicara tentang tri wangsa harus menggunakan bahasa alus singgih. Apabila ada seorang siswa, berbicara dengan bapak/ibu guru haurs menggunakan bahasa alus singgih.

Berikut ini adalah bahasa Bali anggota tubuh yang patut kamu ketahui dari akun Twitter Budaya Iraga:

Rambut

Dalam bahasa andap: Bok

Dalam bahasa alus singgih: Rambut

Mata

Dalam bahasa andap: Mata

Dalam bahasa alus singgih: Panyingakan

Mulut

Dalam bahasa andap: Bungut

Dalam bahasa alus singgih: Cangkem

Bibir

Dalam bahasa andap: Bibih

Dalam bahasa alus singgih: Lambe

Pipi

Dalam bahasa andap: Pipi

Dalam bahasa alus singgih: Pangarasan

Tangan

Dalam bahasa andap: Lima

Dalam bahasa alus singgih: Tangan

Kaki

Dalam bahasa andap: Tapak

Dalam bahasa alus singgih: Tapak cokor

Jari

Dalam bahasa andap: Jriji

Dalam bahasa alus singgih: Guli/purnawa

Paha

Dalam bahasa andap: Paa

Dalam bahasa alus singgih: Pupu

Betis

Dalam bahasa andap: Batis

Dalam bahasa alus singgih: Cokor

Umumnya, anak kecil yang tinggal di daerah perkotaan Bali jarang menggunakan bahasa Bali, sehingga pelajaran ini penting untuk dipahami. Namun, anak-anak yang lahir dan besar di desa, sebagian besar bisa bahasa Bali secara alami.

Bahasa Bali dikenal rumit dan unik karena sistem bicaranya tergantung dari kosakata yang memiliki bentuk kasar-halus atau sor-singgih atau anggah-ungguh basa. Tingkatan bahasa muncul sebagai unsur pembentuk tuturan yang saling melengkapi.

Artinya, bahasa alus singgih tidak mungkin semua kata pembentuknya dari kata-kata alus singgih, melainkan kata diserap dari bahasa tingkatan lain seperti bahasa andap.

Terakhir, tingkatan bicara bahasa Bali tergantung pada siapa yang berbicara, siapa mitra bicaranya, dan siapa yang dibicarakan.




(khq/khq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads