6 Bagian dan Fungsi Bangunan pada Rumah Adat Bali

6 Bagian dan Fungsi Bangunan pada Rumah Adat Bali

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 10 Jul 2022 15:07 WIB
Rumah adat Bali
Foto: Rumah adat Bali. (dok. Dinas Kebudayaan Buleleng)
Denpasar -

Berkunjung ke Bali, kamu akan menemukan beragam budaya yang menjadi ciri khas Pulau Dewata. Salah satu yang cukup unik adalah perihal rumah adat Bali yang terdiri dari beberapa bagian bangunan dan memiliki fungsi masing-masing.

Rumah adat Bali memiliki beberapa bagian, bentuk, dan nama yang berbeda-beda. Alasannya, rumah adat Bali dibangun sesuai dengan kearifan lokal dan tradisi di masing-masing wilayah. Rumah krama adat di kabupaten satu dengan kabupaten lainnya memiliki ciri khas tersendiri.

Biasanya dasar membangun rumah disesuaikan dengan aspek Palemahan (hubungan baik penghuni dan lingkungan), Pawongan (hubungan antar penghuni rumah) dan Parahyangan (hubungan penghuni dengan Tuhan). Di mana ketiga aspek itu tak lepas dari filosofi utama Bali, yakni Tri Hita Karana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun perlu diketahui, mayoritas rumah adat Bali selalu memiliki Gapura Candi Bentar yang menjadi pintu masuk. Setelah melewatinya, barulah kita dapat melihat sejumlah bangunan terpisah yang berada di dalam komplek rumah itu sendiri.

Berikut 6 bagian rumah adat Bali beserta fungsinya masing-masing, untuk menambah wawasan kamu:

ADVERTISEMENT

1. Angkul-angkul

Apabila kamu memperhatikan, pintu masuk utama rumah adat Bali mirip seperti Gapura Candi Bentar. Ya, bangunan berbentuk gapura itu bernama angkul-angkul dan sering dijumpai pada rumah adat masyarakat Bali.

2. Bale Dauh

Setelah masuk lewat angkul-angkul, biasanya traveler akan menjumpai Bale Dauh yang berfungsi sebagai ruang tamu. Umumnya, bangunan yang satu ini dapat dijumpai di hampir semua rumah adat Bali.

3. Bale Meten atau Bale Daje

Salah satu yang cukup penting dalam rumah adat Bali adalah Bale Meten yang umumnya dibangun di sisi utara rumah. Bagian dari rumah adat Bali ini umumnya memiliki bangunan persegi panjang.

Biasanya, Bale Meten dikhususkan ditinggali oleh penglingsir keluarga (anggota keluarga yang dituakan).

4. Bale Sakapat

Apabila tiap rumah adat Bali punya Bale Dauh sebagai ruang tamu, tentunya tak lengkap tanpa Bale Sakapat yang difungsikan sebagai ruang keluarga.

Bale Sakapat tampak dari ciri khasnya berupa empat tiang utama sebagai penyangga. Selain itu, biasanya Bale Sakapat dibangun dengan nuansa lebih mewah.

5. Klumpu Jineng

Rumah adat Bali juga kerap dilengkapi dengan tempat penyimpanan hasil pertanian atau lumbung padi. Kalau di Bali, namanya adalah Klumpu Jineng.

Klumpu Jineng memiliki struktur bangunan panggung dengan atap dan dinding luarnya yang tertutup jerami kering. Biasa digunakan sebagai lumbung gabah setelah dijemur, Klumpu Jineng hanya biasanya hanya terdapat di beberapa daerah saja.

6. Pura Keluarga

Bicara rumah adat Bali, tak lengkap tanpa menyebut pura kecil yang kerap digunakan oleh penghuni rumah beribadah. Namanya adalah Pura Keluarga.

Keberadaan bangunan ini wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat Bali, mau yang berukuran kecil maupun yang besar. Berada di area Timur Laut rumah, Pura Keluarga juga bisa disebut sebagai pamerajan atau sanggah.

Itulah beberapa bagian dari rumah adat Bali. Semoga bisa menambah informasi bagi traveller sekalian, ya.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads