Makna Patung Catur Muka Ikon Kota Denpasar

Makna Patung Catur Muka Ikon Kota Denpasar

Aditya Mardiastuti - detikBali
Selasa, 05 Apr 2022 00:41 WIB
Patung Catur Muka, ikon Kota Denpasar
Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Denpasar -

Berkunjung ke Bali pasti tidak asing dengan keberadaan patung batu dengan empat wajah yang berada di pusat kota Denpasar. Patung ini dikenal dengan Catur Muka dan menjadi ikon kota Denpasar. Seperti apa maknanya?

Patung ini berada di Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara. Lokasinya berdekatan dengan Kantor Pemkot Denpasar, Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha, dan Lapangan Puputan Badung.

Mengutip situs setda.denpasarkota.go.id, patung ini memiliki empat wajah yang masing-masing menghadap ke arah Jalan Gajah Mada, Jalan Veteran, Jalan Surapati dan Jalan Udayana. Filosofi patung Catur Muka ini dipercaya berkaitan erat dengan kepemimpinan yang dimana representasi dari patung Catur Muka ini adalah Dewa Brahma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu inisiator patung tersebut yakni I Nyoman Swetja Atmanadi, yang kala itu merupakan anggota DPRD. Kerabat Swetja, Made Gede Perama Artha alias Jango Pramartha (57), menerangkan patung itu dibuat sekitar tahun 1971 di masa Bupati I Wayan Dhana.

"Dulu sebelum ada patung tersebut, ada lonceng Belanda yang jadi titik kumpul. Saya ingat waktu kecil orang-orang bilang ayo kumpul di lonceng," kata Jango kepada detikBali.

ADVERTISEMENT

Jango menyebut kala itu uwaknya Swetja menginginkan salah satu ikon untuk Denpasar. Sepengetahuannya inspirasi Catur Muka berasal dari patung di salah satu Pura di Gianyar.

"Catur muka critanya uwak saya menang desain/tender nggak tahu ketika itu, yang jelas dia punya inisiatif sebagai veteran dan tokoh Golkar dia menginginkan ikonik di Denpasar. Caturmuka tersebut beberapa cerita saya denger beliau terinspirasi sebuah patung kecil di Pasamuan Tiga Gianyar, ada patung empat muka," terangnya.

Patung dengan empat wajah di Pura Pasamuan Tiga itu disebut merupakan karya seniman I Wayan Lempad. Sementara menurut Jango, patung Catur Muka di Denpasar sudah didesain ulang oleh uwaknya Swetja.

"Saya luruskan di situ, penggagasnya Nyoman Swetja, karena desainnya cukup diubah," ucap dia.

Sementara itu, mengutip media Bali Post, filosofi Catur Muka ini pernah dijelaskan Bupati I Wayan Dhana dalam buku kecil yang berjudul Patung Empat Muka tertanggal 30 Mei 1973. Lontar dan dasar filosofis patung ini yakni Lontar Widdhi Sastra, Gedong Wesi, Siwa Gama, Ramayana, Garuda Carita, Babad Bali, Usana Bali, Brahma Tatwa, Siwa Sesana, Niti Sastra, dan Kertha Tatwa.

Panitia perumus konsepsi filosofis diketuai oleh Drs I Wayan Mertha Sutedja, BA, dengan anggotanya I Nyoman Swetja Atmanadi, BA, Drs I Gusti Agung Mayun Eman, I Gusti Agung Kepakisan, SH.

"Patung Empat Muka yang berdiri di atas bunga Teratai/Tunjung/Lotus/Padma adalah reinkarnasiNya guru, dalam bentuk perwujudan Catur Gophala. Dengan mengambil perwujudan Empat Muka adalah simbolis pemegang kekuasaan pemerintahan yang dilukiskan dalam keempat buah tangannya," demikian keterangan dalam rumusan tersebut.

Catur Gophala memegang Aksmala/genitri, bermakna pusat segalanya adalah kesucian dan ilmu pengetahuan. Cemeti dan Sabet mengandung arti ketegasan dan keadilan harus ditegakkan oleh pemerintah. Cakra artinya barangsiapa yang melanggar hukum dan peraturan harus dihukum.

Sungu artinya pemerintahan berpegang pada penerangan atau undang-undang. Tali pada badan simbol reinkarnasi, artinya mengetahui keadaan sebelum dan sesudah.

Patung ini menghadap empat penjuru mata angin yakni timur, barat, selatan, dan utara. Menghadap ke timur yakni wajah Sanghyang Iswara bermakna keputusan kamoksan atau kebijaksanaan.

Lalu Sanghyang Brahma yang menghadap ke selatan menjaga ketenteraman, menghilangkan kejahatan dan menegakkan keamanan maupun ketertiban. Sanghyang Mahadewa menghadap barat atau dikenal sebagai Dewa Asung yang mengaruniakan kasih sayang.

Kemudian Sanghyang Wisnu yang menghadap ke utara. Mempunyai kekuatan untuk menyucikan jiwa manusia.




(trw/trw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads