Golkar Usul RI Beli Gas-Mesin demi Bujuk AS Turunkan Tarif Impor

Golkar Usul RI Beli Gas-Mesin demi Bujuk AS Turunkan Tarif Impor

Aryo Mahendro - detikBali
Minggu, 13 Jul 2025 18:21 WIB
Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, kala ditemui jurnalis di sela-sela Musda DPD Golkar Bali ke-11 di Denpasar, Minggu (13/7/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Foto: Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, kala ditemui jurnalis di sela-sela Musda DPD Golkar Bali ke-11 di Denpasar, Minggu (13/7/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Sekjen DPP Golkar Muhammad Sarmuji mengusulkan agar Indonesia mengimpor gas hingga mesin dan produk elektronik dari Amerik Serikat (AS). Hal itu dilakukan demi melunakkan AS agar menurunkan tarif impor sebesar 32 persen yang dikenakan untuk Indonesia.

"(Produk impornya) banyak. Misalkan (impor) gas dari Amerika juga bisa. Mesin dan teknologi dalam jumlah yang banyak. Kita mengekspor banyak elektronik, sepatu, sandal," kata Sarmuji seusai menghadiri musyawarah daerah (Musda) DPD Golkar Bali di Denpasar, Minggu (13/5/2025).

Sarmuji mengatakan Indonesia harus mengimpor sejumlah produk dari AS itu, yang memang layak diimpor. Dia berharap Indonesia mengimpor barang dari Amerika yang dapat digunakan untuk memproduksi barang pengganti ekspor dari dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, kita impor bukan sembarang barang. Kita impor, barang impornya tadi bisa kita ekspor lagi. Syukur-syukur barang yang kita impor itu yang diperlukan dalam rangka memproduksi barang yang subtitusi ekspor," kata Sarmuji.

Menurutnya, menghadapi pengenaan tarif impor sebesar 32 persen dari AS, tidak serta merta dibalas hal yang sama. Permasalahannya, dia berujar, adalah keseimbangan neraca perdagangan dengan AS.

ADVERTISEMENT

Jika keseimbagan neraca perdagangan adalah masalahnya, maka impor produk dari AS itu dapat dijadikan solusi. Sarmuji berharap Presiden RI Prabowo Subianto membahas usulan impor produk dari AS itu dibahas dengan Presiden AS Donald Trump.

"Dulu problemnya itu keseimbangan neraca perdagangan. Amerika itu mengharapkan ada keseimbanga neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika," katanya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads