Maskapai Jetstar Asia (3K) resmi menutup operasional penerbangan rute Singapura-Bali secara bertahap mulai Rabu (11/6/2025) hingga 31 Juli 2025. Manajemen Jetstar Group menyebut keputusan itu diambil karena prospek bisnis di rute tersebut tidak lagi menjanjikan.
"Kami sudah beroperasi selama 20 tahun lebih. Namun, beberapa tahun belakangan, ekosistem dan operasional penerbangan (rute Singapura-Bali) semakin menantang," kata CEO Jetstar Group, Stephanie Tully, dalam keterangannya kepada detikBali, Kamis (12/6/2025).
Tully menjelaskan, biaya operasional penerbangan dan indeks harga konsumen (Consumer Index Price/CPI) atau inflasi melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, biaya operasional disebut kerap membengkak hingga 200 persen.
Di sisi lain, Jetstar Asia dikenal sebagai maskapai bertarif rendah. Situasi tersebut membuat operasional rute Singapura-Bali menjadi tidak sebanding dengan kemampuan perusahaan dalam menekan ongkos penerbangan.
"Artinya, kemampuan kami memberikan layanan penerbangan murah seharga di bawah ratusan dolar bagi pelanggan, sudah tidak lagi dapat kami penuhi," ujarnya.
Menurut Tully, pihaknya sempat mencoba bertahan di tengah kondisi bisnis yang memburuk. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.
"Situasi operasional Jetstar Asia kini tidak berkelanjutan. Karenanya, kami harus mengambil keputusan berat ini," katanya.
Nasib karyawan dan penumpang, baca di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Jetstar Asia Tutup Permanen 31 Juli 2025, Ini Penyebabnya"
(dpw/dpw)