Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan 100 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa melakukan ekspor produk ke luar negeri pada 2025. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri seusai mengisi kuliah umum di Universitas Mataram.
Menurut Roro, Kemendag juga bakal memberi pelatihan ekspor produk kepada 600 UMKM di NTB. "Mudah-mudahan tahun 2025 bisa terealisasi. Syukur bisa lebih dari itu," ungkap dia di Mataram, Jumat (13/12/2024).
Kemendag, Roro berujar, akan menyiapkan seluruh administrasi UMKM agar bisa menembus pasar global. Selain itu, Kemendag juga bakal memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roro menjelaskan para pelaku UMKM perlu memiliki pengetahuan tentang market intelligence agar mengetahui komoditas yang dibutuhkan pasar luar negeri. Ia mendorong para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
"Memang suka tidak suka setiap negara punya standar. Jadi bagaimana UMKM Indonesia bisa berdaya saing dengan standar itu," imbuh Roro.
Dalam kesempatan itu, Roro juga mendorong anak muda di NTB untuk terus berinovasi di tengah persaingan global. Kemendag, dia melanjutkan, memiliki banyak target untuk mengamankan pasar dalam negeri dan memperluas pasar internasional.
"Bagaimana UMKM bisa ekspor. Tadi kami lihat produk tenun dan sabun natural. Ini jadi contoh ke mahasiswa NTB agar bisa berusaha tembus ke pasar internasional," tandas Roro.
(iws/iws)