PT BIBU Panji Sakti bakal membangun Aerotropolis seluas 2.800 hektare. Aerotropolis merupakan kota yang bakal menjadi penunjang kehadiran Bandara Internasional Bali Utara di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
"Aerotropolis kami itu luasnya 2.800 hektare," kata Presiden Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, saat mengunjungi kantor detikBali bersama Penglingsir Puri Buleleng, Anak Agung Ngurah Ugrasena, Kamis (14/11/2024).
Aerotropolis dibangun di darat menggunakan tanah masyarakat. Lokasinya berbeda dengan landasan pacu (runway) dan terminal Bandara Internasional Bali Utara yang akan dibangun di laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT BIBU Panji Sakti membangun Aerotropolis menggunakan tanah masyarakat. Erwanto mengeklaim penggunaan lahan untuk pembangunan Aerotropolis sudah disetujui 13 perbekel atau kepala desa (kades) di Kubutambahan.
PT BIBU Panji Sakti tidak membeli tanah masyarakat, melainkan melakukan kerja sama dengan sistem bagi hasil. "Artinya apa, ini konsep kerja sama yang baru. Tanah nggak hilang, sertifikat masih milik mereka," tutur Erwanto.
Aerotropolis bakal dibangun perumahan terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembangunan sekolah, rumah sakit, dan sejumlah fasilitas penunjang lain.
Erwanto memastikan tidak akan ada pura yang terkena gusur akibat pembangunan kota penunjang Bandara Internasional Bali Utara ini. Menghindari penggusuran pura juga menjadi salah satu alasan pembangunan runway dan terminal Bandara Internasional Bali Utara dilakukan di laut.
"Nah kalau untuk bandara nggak bisa di darat. Mana bisa kami buat runway lurus 3 km terus nggak kena pura, di Bali ngga bisa. Makanya kami bikin bandaranya di laut, tetapi kota supporting-nya di laut," jelas Erwanto.
Erwanto berharap peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Bandara Bali Utara dilakukan pada tahun ini. Hal itu dilakukan untuk mengejar target penyelesaian pada 2027.
Erwanto juga berharap groundbreaking Bandara Internasional Bali Utara dilakukan Presiden Prabowo Subianto. PT BIBU Panji Sakti, ungkapnya, telah menyurati Prabowo, hanya tinggal menunggu penjadwalan dari Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg).
"Makanya kalau bisa bulan ini, November (groundbreaking). Cuma kan sekarang beliau (Prabowo) masih perjalanan dinas, baru pulang tanggal 22. Saya bilang, coba dicarikan waktu beliau sehari (atau) dua hari ke Bali untuk groundbreaking," ungkap Erwanto.
(nor/gsp)