Aisyah Putri Imania dan Fatimah Tuzzara mendengarkan nasihat dari Daud Abdillah di dalam Bus New Surabaya Indah dengan saksama. Dua pramugari sleeper bus dengan rute Bima-Mataram itu tengah magang.
"Kalau ada masalah di rumah tinggalkan karena ujung tombak kami adalah kalian yang berhadapan langsung dengan penumpang," tutur Kohabe, panggilan Daud Abdillah, kepada detikBali sebelum bus rebah itu meninggalkan Terminal Dara, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/9/2024) malam.
Kohabe merupakan pengawas Surabaya Indah Sleeper (SIS), sebutan bus rebah New Surabaya Indah. Bus rebah dengan rute Mataram-Bima atau sebaliknya itu beroperasi sejak April 2024.
Aisyah dan Fatimah merupakan pramugari yang tengah disiapkan untuk armada baru New Surabaya Indah. Bus anyar dengan kapasitas 22 kursi rebah itu segera mengaspal dengan rute Mataram-Bima.
Baca juga: Pemain Tunggal Sleeper Bus Rute Bima-Mataram |
Kohabe meminta Aisyah dan Fatimah bersikap sopan kepada penumpang. "Kontrol emosi," pesannya kepada dua pramugari tersebut.
Tugas pramugari bus lainnya adalah mendata penumpang, membantu mengangkat barang-barang penumpang, hingga merapikan selimut dan bantal. "Saya mau bus dalam kondisi rapi karena penumpang sudah lelah," Kohabe mengingatkan.
Menurut Kohabe, New Surabaya Indah berfokus pada layanan. Meski belum ada kompetitor bus rebah di rute Mataram-Bima, perusahaan bus itu berinisiatif menempatkan pramugari untuk bus berbodi Dream Coach yang segera mengaspal.
Bus rebah berbodi Dream Coach memiliki jumlah kursi penumpang lebih sedikit sehingga penumpang lebih nyaman karena tidak sesak.
"Kami bersaing di pelayanan," tutur keponakan dari Andri Hartono, pemilik New Surabaya Indah, tersebut.
Seperti apa cerita pramugari lainnya sleeper bus? Baca selengkapnya di sini.
(gsp/hsa)