Belum Semua Pedagang Pindah ke Pasar Umum Negara

Jembrana -

Pasar Umum Negara yang baru selesai direvitalisasi mulai menunjukkan geliatnya meski belum semua pedagang pindah. Sejumlah pedagang mulai menjajakan dagangannya di pasar modern yang dibangun dengan dana APBN ini pada Selasa (17/9/2024).

Pantauan detikBali di lapangan, masih banyak los dan kios yang kosong di lantai satu maupun dua. Beberapa pedagang baru mulai berjualan, terutama yang menjual buah-buahan dan makanan siap saji. Namun, pedagang daging ayam dan ikan belum terlihat beraktivitas di lokasi baru ini.

"Hari ini karena hari baik menurut orang Bali, jadi baru memindahkan barang dagangan dulu. Kemungkinan besok mulai berjualan sembari memindahkan barang lainnya," ungkap salah seorang pedagang keperluan upacara adat, Ni Nengah Sudarmi, saat ditemui detikBali, Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita berusia 77 tahun ini menyebut penjualannya sempat menurun drastis saat direlokasi ke area parkir Pemkab Jembrana. Ia berharap dengan adanya pasar baru ini, omzetnya bisa kembali meningkat.

"Dulu baru pindah ke relokasi, barang dagangan saya tidak laku. Diperparah saat pedagang banyak yang pindah ke area relokasi lainnya di area Pasar Ijo Gading," tuturnya.

Selain belum ditempati pedagang keseluruhan, proses finishing pasar juga masih dilakukan. Beberapa pekerja masih terlihat sibuk menyelesaikan pembangunan pasar yang menelan biaya sekitar Rp 143,5 miliar ini.

"Hari ini pasar relokasi harus sudah dikosongkan oleh pedagang, sehingga mereka harus sudah memindahkan barang ke pasar baru. Hari ini juga haru baik, jadi sangat bagus untuk pindah," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata.

Adinata berharap seluruh pedagang dapat segera pindah meski finishing masih belum selesai. Disinggung terkait kepastian peresmian oleh Presiden Jokowi, Adinata masih menunggu konfirmasi dari Pemerintah Pusat.

"Kami masih menunggu informasi. Intinya kami sudah menyatakan bahwa bangunan sudah selesai, pedagang masuk hari ini, setelah itu pusat menentukan (tanggal peresmian)," pungkas Adinata.