Mengulik Potensi Cuan dari Voice Over

Mengulik Potensi Cuan dari Voice Over

Siti Mu'amalah - detikBali
Senin, 29 Jan 2024 00:30 WIB
Potret acara launching Voice People Community Bali di Neun Cafe Sanur, Sabtu (27/1/2024).
Potret acara launching Voice People Community Bali di Neun Cafe Sanur, Sabtu (27/1/2024). (Foto: Siti Mu'amalah/detikBali)
Denpasar -

Menjadi pengisi suara atau voice over gampang-gampang susah. Tapi dengan perkembangan teknologi saat ini, potensi cuan voice over makin tinggi.

Potensi cuan dari voice over juga makin hari makin meningkat. Kini, banyak anak muda yang memilih menjadi pengisi suara, apalagi dengan perkembangan media sosial yang makin pesat.

Khusus di Bali, ada satu komunitas tempat berkumpulnya para pengisi suara. Namanya Voice People Bali Community. Wadah ini baru saja diresmikan Sabtu, 27 Januari 2024. Ada 103 pengisi suara di Bali yang tergabung dalam komunitas ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Professional Voice Over Talent dan juga founder dari Voice Institute Indonesia Bimo Kusumo mengatakan target diresmikan komunitas ini sebagai wadah pegiat voice over di Bali dan membantu untuk networking ke klien.

"Targetnya sebenarnya untuk mengumpulkan potensi para pegiat suara di Bali khususnya voice over, karena yang orang tahu hanya public speaking, penyiar radio tapi ternyata di Bali sendiri itu banyak banget potensi voice over," ungkapnya, Sabtu (27/1/2024).

ADVERTISEMENT

Menggeluti pekerjaan sebagai voice over talent sejak 1995, Bimo mengaku baru dikenal di 2020. Lantaran untuk sampai sukses itu membutuhkan perjalanan yang panjang dan mendapat momen yang tepat.

Bimo mengatakan pekerjaan ini sangat dekat di masyarakat. Dan banyak dipakai untuk iklan baik di tv, digital dan lainnya sehingga dia ingin membantu siapapun yang berminat menggeluti profesi ini.

"Paling banyak dipakai untuk iklan, sekarang tidak hanya tv, tapi juga digital, company profile atau video dokumenter, kami jadi wadahlah," tuturnya.

Terlepas dari itu, Bimo ingin profesi ini dapat dipertimbangkan karena dapat menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat karena siapapun bisa menjadi pengisi suara. Seperti, salah satu anggotanya pernah dikontrak dengan maskapai penerbangan.

"Setelah Bali, kami akan terus mendatangi daerah-daerah lainnya di Indonesia demi kemajuan industri voice over, dan profesi voice over talent dapat menjadi lapangan pekerjaan baru, itu yang memang menjadi visi dan misi kami", ujar Bimo.

Di sisi lain, tantangan profesi voice over adalah AI (Artificial Intelligence). Bimo menyebut dirinya salah satu orang yang percaya di masa depan semua pekerjaan akan digantikan AI, namun ada satu hal yang tidak bisa digantikan yakni emosi.

"Semua profesi akan digantikan AI, tapi yang belum bisa digantikan AI adalah emosi," kata pria pengisi suara iklan Tokopedia ini.

Selain itu, Bimo mengatakan di Indonesia kekuatan suara masih banyak dipakai. Karena dia salah satu pengisi suara untuk AI. Sehingga voice over masih dibutuhkan.

Bimo menekankan untuk menjadi voice over talent suara bagus bukan hal utama. Namun, yang dibutuhkan orang yang bisa dengan cepat menangkap instruksi klien, dan dengan tepat membawakan voice over.

Salah satu pendiri oice Institute Indonesia, Binta Nadhila, menjelaskan untuk rate card (upah) voice over talent saat ini sangat bias, karena belum ada aturan baku yang berlaku.

"Bikin aja satu sampai tiga menit berapa, tiga sampai lima menit berapa dan seterusnya, terus tentukan juga bahasanya apa, tentu saja Bahasa Indonesia lebih murah karena lebih mudah dibanding Bahasa Inggris," jelasnya.

Wanita yang pernah mengisi suara iklan Aqua ini juga pernah dibayar dengan dihitung per kata seperti di Shopee. Sedangkan, untuk iklan radio, atau digital sekitar Jakarta dan sekitarnya dipatok harga mulai Rp 500 ribu.

Binta menyebut untuk menentukan rate personal itu semua tergantung dari diri sendiri dan bagaimana mendapat kepercayaan klien. Karena semakin banyak jam terbang maka akan tahu nilai yang cocok untuk diri sendiri.

Binta juga mengajak agar percaya diri apabila ingin menjalani profesi ini. Karena dia percaya semua orang memiliki suara dengan karakter masing-masing, hanya butuh latihan dasar sebagai voice over.




(dpw/hsa)

Hide Ads