Perwakilan asosiasi pelabuhan dari sembilan negara di Asia Tenggara tengah berkumpul di Bali dalam acara 47th ASEAN Ports Association (APA) Meeting. Sejak 14-16 November 2023, mereka akan membahas masalah kepelabuhanan, salah satunya mewujudkan ASEAN Maritime Single Window (jendela tunggal maritim).
Chairman APA Bui Van Quy mengatakan keuntungan dari terwujudnya ASEAN Maritime Single Window, salah satunya bisa menurunkan biaya logistik. Biaya inap di pelabuhan juga bisa ditekan, termasuk menekan emisi gas CO2.
"Kami perlu meminimalkan aktivitas, membangun digitalisasi yang cerdas, dan juga perlindungan lingkungan juga penting.Sehingga, kami bisa menurunkan emisi CO2, digitalisasi, dan ekosistem berkaitan langsung," katanya di Badung, Bali, Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan hal itu ke depan, pengelola pelabuhan melakukan penghematan pada cara kerja hingga melakukan efisiensi tinggi untuk rantai pasok pelabuhan.
Sehingga, semuanya akan mendapatkan keuntungan dari konektivitas modern dan digitalisasi.
Direktur SDM dan Umum Pelindo Ihsanuddin Usman menjelaskan tinginya biaya logistik merupakan salah satu tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat inagurasi Pelindo merger pada tanggal 14 Oktober 2021.
"Salah satu yang bisa dilakukan Pelindo adalah memperkecil port stay dan cargo stay. Jadi, otomatis ketika dulu membutuhkan tiga hari misalnya, di salah satu pelabuhan Pelindo, sekarang membutuhkan satu hari," ungkapnya.
Sehingga dengan demikian, akan ada banyak benefit yang didapatkan konsumen seperti biaya bahan bakar yang lebih murah, sewa kapal lebih murah dan lain sebagainya.
"Itu tentu otomatis mendorong kepada penurunan biaya logistik," jelasnya.
Adapun, acara 47th APA Meeting dihadiri oleh perwakilan dari Negara Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.
(dpw/gsp)