Pasar Tematik Semarapura atau yang lebih familiar disebut Pasar Seni Klungkung akan dijadikan sebagai sentra penjualan produk kain Bali seperti endek, songket, dan berbagai produk industri kecil menengah (IKM) lainnya. Saat ini, progres pembangunan gedung pasar tersebut sudah mencapai 99 persen. Para pedagang pun ingin segera pindah ke gedung pasar yang megah itu.
Pantauan detikBali pada Sabtu (28/10/2023), para pekerja tinggal melakukan pembersihan area blok dan tahap finishing Pura Melanting. Proyek pasar yang dibangun dengan kontrak anggaran sebesar Rp 58 miliar dari anggaran fisik Rp 73 miliar yang bersumber dari Kementerian Perdagangan (APBN 2023) itu akan diresmikan melalui upacara melaspas pada awal November mendatang.
Kepala Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa mengatakan sejumlah pedagang yang sedianya berpencar di sejumlah lokasi di Klungkung akan mulai menempati gedung pasar yang baru saat peresmian nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap pedagang akan mendapatkan kios dengan jumlah berbeda sesuai dengan jumlah kios yang dimiliki saat pasar tersebut belum direvitalisasi," kata Ardiasa, Sabtu.
Ardiasa menegaskan nantinya tidak ada lagi kios dan los yang berstatus hak milik. Menurutnya, semua kios dan los di pasar seni itu berstatus sewa dengan nilai yang diatur melalui peraturan daerah (perda).
Tercatat sebanyak 188 pedagang yang akan menempati blok B dan E, baik di lantai 1 maupun lantai 2. Adapun, Blok B lantai 1 akan mencakup lobi, 76 unit kios, ruang rapat, ruang pengelola, ATM, serta toilet. Berikutnya, Blok B lantai 2 khusus untuk 82 unit kios.
"Blok E ada kios 31 unit dan los 82 unit di lantai bawah dan los 71 unit di lantai atas, dan semua dilengkapi toilet ramah disabilitas serta standar nasional," imbuhnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan Pasar Tematik Semarapura akan menjadi pusatnya penjualan kain khas Bali dan produk kerajinan lainnya. Menurutnya, harga kain yang dijual di pasar seni tersebut akan lebih murah dari harga jual di toko atau butik lainnya di Bali.
"Saya ingatkan kepada pedagang, jangan menjual produk luar atau endek palsu. Tetap lestarikan endek hasil produksi tenun-tenun di Klungkung dan sekitarnya," tandas Suwirta.
Pedagang Ingin Segera Pindah
Para pedagang yang direlokasi selama 210 hari sejak Februari 2023 mengeluhkan sepinya penjualan. Mereka yang direlokasi itu sebelumnya menempati kios dan los Pasar Semarapura Blok B dan E. Para pedagang itu pun berharap segera pindah ke gedung Pasar Tematk Semarapura yang baru.
Seperti dikatakan salah satu penjual kain endek, Ni Luh Ayu, kepada detikBali, mengaku penjualan merosot drastis dibandingkan saat ada di pasar.
"Mudah-mudahan segera pindah, di sini benar-benar sulit berjualan. Walaupun tidak dipungut iuran, tapi jualan tidak dapat," kata Ni Luh Ayu, seorang penjual kain endek yang direlokasi di area Terminal Galiran Klungkung.
Meski begitu, Luh Ayu dan pedagang kain lainnya di area Terminal Galiran mengaku sudah bisa melakukan penjualan secara online. Ia optimistis omzet dagangannya meningkat ketika sudah menempati gedung pasar yang baru.
"Begitu megah pasarnya. Saya sudah sempat ke sana, pasti akan ramai lagi," harapnya.
(iws/iws)