Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali memproyeksikan kebutuhan uang tunai di Bali sebesar Rp 2.985 miliar atau Rp 2,985 triliun selama Ramadan 2023.
Kepala Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan kebutuhan uang tunai tersebut meningkat 5 persen jika dibandingkan 2022 lalu yang tercatat sebesar Rp 2.829 miliar atau Rp 2,829 triliun.
"Astungkara, di tengah ketidakpastian ekonomi global, laju pertumbuhan ekonomi Bali telah memasuki fase pemulihan dengan pertumbuhan ekonomi Bali yang tercatat tumbuh sebesar 6,61 persen secara yoy pada triwulan IV 2022 dan pada triwulan I 2023," ucapnya, ketika dihubungi Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, sambung Trisno, BI memprediksi ekonomi Provinsi Bali sampai dengan akhir 2023 masih tumbuh di kisaran 4,4 persen - 5,2 persen seiring dibukanya border China sebagai pasar utama wisata Bali.
"Dengan pertimbangan tersebut serta meningkatnya wisatawan domestik ke Bali pada saat cuti bersama, kami meyakini bahwa pada periode Hari Raya Idul Fitri ini akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi yang tentunya berdampak pada meningkatnya kebutuhan uang tunai," terangnya.
(hsa/hsa)