.webp)
Pemesanan hotel atau online travel agent (OTA) dengan menggunakan aplikasi/platform diprediksi makin digandrungi pada 2024. Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan pemesanan hotel online di Bali bahkan mencapai 80 persen.
"Saat ini bahkan sampai 80 persen sudah melakukan bisnisnya online di seluruh Bali bookingan dengan menggunakan OTA (online travel agent)," ungkapnya kepada detikBali, Sabtu (18/2/2023).
Sisanya 20 persen dipesan oleh grup dan insentif yang ada atau meeting secara konvensional/offline. Trend pemesanan OTA di Bali sendiri kata Suryawijaya, sudah mulai di Bali sekitar 2 tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat trend pemesanan hotel secara online di Bali sangat besar, CEO BLAH Hotel Search Niels Vorphal memanfaatkan peluang tersebut dengan merebut pangsa pasar Bali melalui platform baru yang dimilikinya.
Ditemui detikBali saat melakukan penjajakan dengan salah satu hotel di Kuta, Niels mengatakan ke depan pesan online akan dicari banyak orang. Ia pun optimis aplikasi BLAH Hotel Search dapat membantu para wisatawan memberikan informasi lebih tentang hotel yang akan mereka pilih.
"Ada delapan hotel yang welcome dengan ini di Bali, dan rata-rata hotel mengerti dengan OTS (online travel service) karena mereka memang membutuhkannya, tapi ada juga yang menolak. Kami sudah dengan Sanctoo Suites & Villas di Ubud," ucap Niels saat mendemokan aplikasi platform miliknya di Kuta, Bali.
Sementara itu, Gindo Sianturi selaku GM Golden Tulip Jineng Resort Bali mengaku apa yang ditawarkan oleh Niels merupakan satu terobosan. Dia menyambut baik dengan adanya platform pesan online semacam BLAH.
"Yang dibawa Pak Niels saya rasa salah satu terobosan yang bisa membantu proses booking terhadap hotel yang berpartisipasi," ujarnya.
Penggunaan platform pesan online di Jineng berkontribusi sekitar 48-50 persen dan 30 persen dari oversize dan 70 persen domestik.
Jineng sendiri sudah bekerjasama dengan beberapa platform OTS dan mereka mengambil keuntungan yang bervariasi. "Tergantung sih rata-rata 15 persen," ungkapnya.
(nor/gsp)
