Dinas Pertanian (Distan) Tabanan membentuk empat kampung cabai. Kampung tersebut dibentuk untuk mengantisipasi harga cabai yang kerap bergejolak setiap tahunnya dan menjadi komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi daerah.
"Memang dari awal ditujukan untuk pengendalian inflasi daerah. Kan dari tahun ke tahun cabai penyumbang inflasi," jelas Kepala Dinas Pertanian, I Made Subagia, Jumat (9/9/2022).
Ia menjelaskan, empat kampung cabai ini berada di Kecamatan Penebel dan Marga. Di Kecamatan Penebel, ada di Desa Riang Gede, Rijasa, dan Penatahan. Sedangkan di Marga ada di Desa Pinge.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi luas tanam keseluruhannya 40 hektar," jelas Subagia.
Program ini sudah berjalan sejak Agustus 2022 lalu secara bertahap. Penanaman lanjutan dilaksanakan di Desa Rijasa.
Selain oleh petani, penanaman cabai juga dilakukan secara mandiri oleh warga.
Berhubung saat ini, harga cabai kembali melonjak, program ini diharapkan bisa membantu ketersediaan di pasaran sehingga dari sisi pengendalian harga bisa dicapai.
"Kalau dari sisi ketersediaan, saat ini pasokannya ada dari 21 hektar di sepuluh kecamatan," imbuh mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini.
Dengan masa tanam selama tiga bulan, program kampung cabai yang sudah jalan dan baru jalan diharapkan bisa mencukupi ketersediaan pada Oktober, November, Desember pada 2022 hingga Januari 2023.
"Karena tanaman cabai ini bisa panen sampai lima belas kali," jelasnya.
Disinggung mengenai kondisi harga saat ini, harga di tingkat petani saat ini sudah mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu perkilogram. "Rata-rata di kisaran itu," pungkasnya.
(hsa/hsa)