Internasional

Pengakuan Langka Kim Jong Un soal Misi Pasukan Korut di Rusia

Rita Uli Hutapea - detikBali
Sabtu, 13 Des 2025 22:30 WIB
Putin-Kim Jong Un Sepakat Saling Bantu Jika Negara Mereka Diserang. (Foto: (AP Photo/Gavriil Grigorov)
Denpasar -

Untuk pertama kalinya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara terbuka mengakui pengiriman pasukan negaranya ke Rusia untuk menjalankan misi berbahaya.

Pengakuan langka itu disampaikan Kim dalam pidato yang disiarkan media pemerintah pada Sabtu (13/12/2025), terkait penugasan tentara Korea Utara membersihkan ranjau di wilayah Kursk, Rusia, pada awal tahun ini.

Pernyataan tersebut menjadi konfirmasi resmi Pyongyang atas keterlibatan langsung pasukannya dalam tugas mematikan di Rusia, yang sebelumnya hanya diungkap oleh pihak luar. Kim menyampaikan pengakuan itu saat menghadiri upacara penyambutan kepulangan satu resimen tentara Korea Utara yang baru menyelesaikan penugasan di Rusia.

Dalam pidatonya, Kim mengatakan para prajurit menulis "surat kepada kampung halaman dan desa mereka di sela-sela jam pembersihan ranjau", seperti dikutip kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.

Resimen tersebut menjalani penugasan selama 120 hari yang dimulai pada Agustus lalu. Kim menyebut selama misi tersebut terjadi "kehilangan sembilan nyawa yang memilukan". Upacara penyambutan digelar pada Jumat (12/12).

Kim menganugerahkan penghargaan negara kepada para prajurit yang gugur dalam misi tersebut.

"Kalian semua, baik perwira maupun prajurit, menunjukkan kepahlawanan massal dengan mengatasi beban mental dan fisik yang tak terbayangkan hampir setiap hari," kata Kim.

"Pasukan tersebut mampu melakukan keajaiban dengan mengubah area luas zona bahaya menjadi zona aman dan tenteram dalam waktu kurang dari tiga bulan," imbuhnya.

Sebelumnya, badan intelijen Korea Selatan dan negara-negara Barat menyatakan Pyongyang telah mengirim ribuan pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina. Para analis menilai Rusia memberikan bantuan keuangan, teknologi militer, makanan, serta pasokan energi kepada Korea Utara sebagai imbalan.

Korea Utara sendiri baru mengonfirmasi pada April lalu bahwa mereka telah mengerahkan pasukan untuk mendukung Rusia, sekaligus mengakui adanya tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran.



Simak Video "Video: Gaya Kim Jong Un Cek Kesiapan Kapal Perang Choe Hyon"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork