Mendes Yandri Kagum BUMDes Tibubeneng Kelola 8 Unit Usaha-Omzet Rp 1,4 M

Mendes Yandri Kagum BUMDes Tibubeneng Kelola 8 Unit Usaha-Omzet Rp 1,4 M

Agus Eka - detikBali
Jumat, 28 Nov 2025 18:41 WIB
Mendes Yandri dan Bupati Adi Arnawa di Desa Tibubeneng, Badung, Jumat (28/11/2025). (Agus Eka/detikBali)
Foto: Mendes Yandri dan Bupati Adi Arnawa di Desa Tibubeneng, Badung, Jumat (28/11/2025). (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengakui BUMDes Genta Persada milik Desa Tibubeneng, di Kabupaten Badung, Bali, sebagai BUMDes terbaik yang pernah ia kunjungi. Unit usaha desa ini diakui karena mampu mengelola hampir delapan unit usaha dengan manajemen yang dinilai profesional.

"Saya hari ini bersama Pak Bupati melihat langsung BUMDes Genta Persada. Saya kira ini BUMDes yang terbaik, yang paling banyak unit usahanya dan dikelola secara profesional," kata Yandri Susanto di Badung, Jumat (28/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BUMDes ini mampu menyerap hampir 50 tenaga kerja lokal dengan pendapatan tahunan lebih dari Rp 1,4 miliar. Yandri meminta agar prestasi ini terus dipertahankan dan ditingkatkan melalui diversifikasi unit usaha, tanpa mengorbankan kualitas yang sudah ada.

"Unit usahanya bisa mempekerjakan hampir 50 orang tadi. Kemudian pendapatannya lebih dari Rp 1,4 miliar per tahun. Justru saya minta ini ditingkatkan, dideversifikasi unit usahanya," ujar politikus PAN itu.

ADVERTISEMENT

Yandri senang ada desa yang punya potensi besar untuk mandiri, meningkatkan APBDes, bisa menyerap tenaga kerja, hingga menekan angka kriminalitas. Yandri memastikan desa tersebut diberikan penghargaan khusus sebagai badan usaha desa yang inovatif dan inspiratif, serta harapannya bisa ditiru desa lain.

"Itu artinya kalau desa-desa itu membangkitkan atau memaksimalkan potensinya, maka di situ akan ada APBDes yang bisa masuk setiap tahun. Ini bagus untuk ditularkan ke desa lainnya," ujarnya.

Meskipun BUMDes yang punya unit usaha sudah ada ribuan di Indonesia, Yandri mengakui jumlah yang dikelola secara profesional dan berkategori baik masih sangat sedikit. Oleh karena itu, ia meminta keberhasilan Tibubeneng dijadikan contoh untuk direplikasi di wilayah lain.

"BUMDes banyak yang sudah ada unit usahanya itu. Yang terbaik itu kan nggak banyak. Saya yakin kok, kalau Tibubeneng bisa, kenapa yang lain nggak bisa, maka ini harus dijadikan contoh," ucap Yandri.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengapresiasi kunjungan dan pengakuan yang diberikan Mendes Yandri. Ia berharap bentuk dukungan moral ini bisa memotivasi BUMDes lainnya di Badung untuk berinovasi dan berkembang.

"Tentu ini adalah satu langkah yang sangat luar biasa buat kami di Badung ini, karena bagaimanapun juga kehadiran Pak Menteri, di samping ini adalah merupakan suatu pengakuan secara nasional kepada BUMDes ini," kata Adi.

Menurut Adi Arnawa, kunci keberhasilan BUMDes terletak pada pemimpin yang kreatif dan memiliki ide-ide inovatif, khususnya di wilayah Badung yang memiliki potensi pariwisata. Ia berharap Desa Tibubeneng menjadi percontohan agar desa-desa lain semakin mandiri.

"Tentu kembali lagi kepada leader kan. Di samping, karena apa? Karena bagaimanapun juga, kalau kita bicara Badung ini secara keseluruhan kan Badung adalah daerah pariwisata. Sekarang kan tinggal apa namanya, kreatif, ide kreatif, atau kepemimpinan daripada desa ini sekarang," tukasnya.

Tekankan BUMDes-Kopdes Wajib Kolaborasi

Yandri menepis kekhawatiran adanya benturan atau persaingan antara BUMDes dan Kopdes Merah Putih di lapangan. Ia menegaskan, kedua badan usaha tersebut diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto untuk berjalan beriringan demi pemerataan ekonomi.

Yandri juga menekankan pentingnya kolaborasi antar-keduanya, alih-alih saling meniadakan. "Jadi ini saya ingin sampaikan di kesempatan terbaik ini, BUMDes jalan terus, tidak perlu dibenturkan dengan Kopdes," kata Yandri.

Bahkan, menurut dia, BUMDes bisa bekerja sama dengan Kopdes atau berkolaborasi. Yandri menegaskan instruksi Presiden Prabowo menginginkan agar kedua entitas tersebut saling mendukung dan memperkuat.

"Ini arahan Bapak Presiden. Dua-duanya jalan, dan dua-duanya saling membesarkan, bukan saling mematikan," tegasnya.

Menurut Yandri, arahan presiden sudah jelas bahwa BUMDes dan Kopdes Merah Putih harus berjalan seiring-sejalan. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi dari desa.

Ia menambahkan, tidak ada masalah tumpang tindih karena unit usaha yang dijalankan oleh masing-masing pihak pada dasarnya berbeda. BUMDes didorong untuk tetap beroperasi sesuai unit usaha yang sudah berjalan bagus, sementara Kopdes Merah Putih memiliki fokus pada komoditas tertentu.

"Tentu unit usahanya kan beda-beda. Kan Kopdes fokus ke sembako, ke LPG, yang lain-lain. Nah ini BUMDes sudah bagus sekali, jadi jangan sampai dibenturkan antara BUMDes sama Kopdes," jelas Yandri Susanto.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Yandri Susanto Terima Anugerah Ekonomi Kerakyatan 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads