Proyek PSEL Bali Dibangun di Lahan Pelindo, Danantara Carikan Investor

Proyek PSEL Bali Dibangun di Lahan Pelindo, Danantara Carikan Investor

Hani Sofia, Sui Suadnyana, Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 26 Nov 2025 22:47 WIB
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, ketika dijumpai di Gedung Dharma Negara Alaya, Rabu (26/11/2025).
Foto: Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, ketika dijumpai di Gedung Dharma Negara Alaya, Rabu (26/11/2025). (Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Proyek Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik (PSEL) bakal dibangun di lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Denpasar, Bali. Proyek ini akan didanai oleh investor. Investor tersebut dicarikan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.

"Sudah ada calon 24 (investor) kalau tidak salah waktu pihak Danantara ke Bali dan bertemu kami. Itu sudah ada 24 investor luar negeri yang akan mendaftar Danantara," kata Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, di Gedung Dharma Negara Alaya, Rabu (26/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya Wibawa mengungkapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bakal menggelar sosialisasi menjelang pembangunan PSEL tersebut. Rencana sosialisasi sudah disampaikan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster.

"Tadi saya sudah lapor dengan Pak Gubernur dan Pak Gubernur sudah siap untuk akan dilibatkan saat sosialisasi langsung bertemu dengan masyarakat," ungkap Arya Wibawa.

ADVERTISEMENT

Koster, menurut Arya Wibawa, berkeinginan untuk mengajak pemangku kebijakan di pemerintah pusat untuk terlibat dalam sosialisasi tersebut. Tujuannya untuk menyukseskan pelaksanaan PSEL di Bali. Sebab, permasalahan sampah di Bali, khususnya Denpasar, dapat selesai dengan proyek tersebut.

"Kalau (pembangunan PSEL) itu terwujud 2 tahun, (masalah sampah) clear saya rasa. Karena, minimal sampah yang akan diserap oleh pabrik PSEL 1.000 ton per hari dan itu minimal. Sehingga, saya rasa untuk permasalahan sampah di Denpasar secara umum dan keseluruhannya sudah selesai," jelas Arya Wibawa.

Meski demikian, menurut Arya Wibawa, Koster tetap menitipkan pesan agar Denpasar harus tetap melaksanakan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber. Sebab, apabila hal tersebut tak dilakukan, maka volume sampah dari tahun ke tahun akan selalu meningkat tajam.

Bagi Arya Wibawa, jika pemanfaatan PSEL dan pengelolaan sampah berbasis dapat dikolaborasikan, maka otomatis volume sampah yang dihasilkan masyarakat dapat dikontrol. Terlebih, nantinya tidak semua sampah di Denpasar akan dibawa ke PSEL.

"Itu atensi dari Pak Gubernur dan saya akan laksanakan dan tindaklanjuti," jelas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads