Seekor ular diduga kobra raja atau king cobra (Ophiophagus hannah) ditemukan tengah mengerami 33 telurnya di tegalan warga Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung, Senin (24/11/2025). Ular beserta telurnya sudah dievakuasi petugas ke penangkaran Yayasan Reptil Asih Tabanan.
Temuan ular diduga king cobra ini menjadi yang kedua di Kecamatan Abiansemal, Badung. Ular lanang itu sebelumnya ditemukan di kebun bambu milik warga Banjar Kambang, Desa Bongkasa.
"Ya sudah kami amankan kemarin, sudah di kami. Sebenarnya info ini bersamaan dengan yang di Bongkasa yang juga sudah kami bawa ke penangkaran," kata Ketua Yayasan Reptil Asih Tabanan, Ni Putu Astridayanty, Selasa (25/11/2025).
Petugas Yayasan Reptil Asih Tabanan menemukan ular dan telurnya di bawah dahan bambu dan tertutup daun kering. Petugas juga menemukan 33 telur di sarangnya.
Panjang king cobra yang diamankan di Desa Mambal mencapai 2,51 meter. Menurut Astri, reptil itu tergolong jenis ular yang pintar dalam mengukur suhu dan iklim serta mampu membuat sarang sendiri.
"King cobra, bahasa Balinya selan bukit, habitatnya ada di bambu-bambu dekat aliran air sungai dan di bambu yang ada sinar matahari masuk. Ular ini paling pintar untuk mengukur suhu dan satu-satunya bisa membuat sarang," tambah Astri.
Penangkapan king cobra di Desa Mambal sekaligus menambah daftar kemunculan ular berbisa tersebut di Bali, khususnya Tabanan yang menjadi lokasi temuan terbanyak. Fenomena meluasnya persebaran king cobra di Bali diduga kuat akibat punahnya predator alami sehingga populasinya makin tidak terkontrol.
"Di Bali, penyebarannya kenapa makin membludak? Dikarenakan predator atau pemangsa ular itu sudah hampir punah," jelas Astrid.
Selain faktor punahnya predator, sebaran king cobra hingga ke Badung dan Gianyar juga diyakini terjadi karena terbawa arus air atau banjir. Induk ular ini pun mencari tempat yang sesuai suhu, lalu membuat sarang dengan ekornya.
Simak Video "Video: Ratusan Anak Muda Adu Ketangkasan di Kejurnas Barongsai di Bali"
(hsa/hsa)