PTDI Bidik 6 Kampus untuk Kembangkan Ekosistem Kedirgantaraan di Bali

PTDI Bidik 6 Kampus untuk Kembangkan Ekosistem Kedirgantaraan di Bali

Fabiola Dianira - detikBali
Selasa, 25 Nov 2025 13:02 WIB
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Nyoman Ari. (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Nyoman Ari. (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Badung -

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menyiapkan mata kuliah khusus teknisi pesawat untuk membangun ekosistem kedirgantaraan terpadu di Bali. Proses ini diawali dengan sosialisasi dan penjajakan kerja sama dengan enam perguruan tinggi di Bali, yaitu Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Ngurah Rai, Universitas Warmadewa, dan Politeknik Negeri Bali.

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengungkapkan posisi Bali strategis dalam jalur penerbangan domestik dan internasional. Menurutnya, Bali memiliki potensi berkembang menjadi pusat industri pemeliharaan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO) di kawasan Indonesia tengah dan timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perguruan tinggi di Bali yang nantinya akan bergerak di bidang MRO itu selain mendapatkan kesarjanaan, dia juga mendapatkan sertifikasi untuk melaksanakan pemeliharaan pesawat terbang," ujar Gita di Kuta, Badung, Bali, Selasa (25/11/2025).

PTDI bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Bali melakukan penandatanganan MoU mengenai rencana pembentukan Approved Maintenance & Training Organization (AMTO) dan pengembangan fasilitas MRO atau bengkel pesawat terpadu. Kerja sama ini diklaim sebagai upaya penguatan ekosistem dirgantara di Bali yang selaras dengan inisiatif dalam Program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali.

ADVERTISEMENT

Gita menyebut PTDI memiliki misi mengembangkan sektor MRO di Bali dengan SDM tersertifikasi. Menurutnya, butuh 800 jam pertemuan untuk meraih sertifikasi AMTO tingkat S1 maupun politeknik.

"Dari 800 jam pertemuan itu, kalau mengacu pada regulasi AMTO, mendapatkan sertifikasi hanya 70 jam teori. Nah, 630 jam itu praktik," imbuhnya.

Gita menargetkan sertifikasi SDM ini berhasi dipersiapkan selama dua tahun dan ditargetkan mulai berjalan pada Februari 2026. Termasuk penyusunan mata kuliah pilihan yang akan masuk ke kurikulum universitas.

"Tinggal bagaimana kemudian di Februari ini sudah ada mata kuliah mungkin mata kuliah pilihan yang masuk kepada kurikulumnya di sekolah-sekolah di Bali," sebutnya.

Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Nyoman Ari, mengatakan program ini juga bermanfaat untuk pengembangan Bandara Letkol Wisnu di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Ia berharap pengembangan ekosistem kedirgantaraan di Bali menjadi lebih optimal.

"Adapun ruang lingkup dari MoU, di antaranya adalah, satu, pengembangan dan pemanfaatan aset Bandara Letkol Wisnu untuk kegiatan terbang, pelatihan kedirgantaraan, dan optimasi pengembangan ekosistem kedirgantaraan di Provinsi Bali," ungkap Ari.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Motif Penusukan di Denpasar: Pelaku Tersinggung Ditatap Korban"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads