Kencan buta menjadi salah satu cara mencari pasangan di tengah minimnya waktu dan kesempatan. Cara itu dilakukan seorang wanita asal Jepang bernama Nushi selama beberapa tahun.
Meski sudah bertemu ratusan pria, ia belum juga menemukan jodoh karena kriterianya terus bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Wolipop, Nushi, wanita berusia 30-an dari daerah Chubu, dikenal dengan kisah pencariannya terhadap pasangan ideal lewat kencan buta dengan 300 pria. Mengaku memiliki standar tinggi, ia sudah menjalani proses itu selama delapan tahun terakhir.
Sejak usia 22 tahun, Nushi mulai mencari calon suami. Dilansir Nissan Spa, langkah itu dipengaruhi teman-temannya yang mulai menikah sejak masa kuliah. Ia pun bergabung dalam situs kencan mak comblang hingga kini secara terbuka membuka "lamaran" di media sosial. Pada awalnya, ia hanya mencari pria yang nyaman diajak bicara tanpa memikirkan soal penghasilan.
Ekspektasi Meningkat
Seiring waktu, pengalamannya membuat ekspektasi itu berubah. Nushi mulai menetapkan kriteria yang lebih spesifik. Ia kini mencari pria yang lebih muda, tampan, tinggi, lulusan universitas, dan berpenghasilan minimal 10 juta yen (sekitar Rp 1 miliaran) per tahun.
Pendapatan Nushi sendiri sekitar 3 juta yen (Rp 319 jutaan) per tahun. Ia menyebut dirinya "wanita biasa". Awalnya ia menyukai pria lebih tua, meniru sosok ayah yang tujuh tahun lebih tua dari ibunya.
"Namun, ketika aku mendekati pertengahan tiga puluhan, aku menyadari bahwa pria yang lebih muda lebih baik," kata Nushi sambil tertawa.
Tantangan di Kencan Buta
Selama kencan buta, Nushi kerap ditolak oleh pria yang tidak tertarik menikah atau memiliki anak. Ada pula pria yang mempertanyakan tujuannya menjalani rangkaian perjodohan itu. Sebagian menilai Nushi hanya "berburu" pasangan dan tidak serius. Salah satu pria bahkan menuduhnya sekadar hobi berkencan.
Nushi mengaku memang menikmati proses dijodohkan dan ingin berbagi pengalamannya. Sebagai seseorang yang hanya fokus bekerja dan tidak memiliki hobi, ia melihat kencan perjodohan sebagai pengalaman berharga. Hingga kini, ia sudah menghabiskan sekitar 3 juta yen untuk kegiatan tersebut.
"Seru. Bertemu dan mengobrol dengan orang-orang yang belum pernah saya temui sebelumnya adalah pengalaman yang luar biasa, apa pun hasilnya," ujar Nushi. "Jika saya hanya bekerja, ada cerita-cerita yang tidak akan saya dengar dan dunia yang tidak akan saya kenal," katanya.
Simak Video " Video Puputan Margarana: Jejak, Luka dan Warisan Perjuangan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)











































