TPST Kuta Siap Uji Coba Desember 2025, Maksimal Olah 45 Ton Sampah Harian

TPST Kuta Siap Uji Coba Desember 2025, Maksimal Olah 45 Ton Sampah Harian

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Sabtu, 22 Nov 2025 22:30 WIB
Suasana TPA Suwung, Denpasar, Bali, pada Rabu (1/11/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Suasana TPA Suwung. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Badung -

Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baru di Kecamatan Kuta, Badung, terus menunjukkan progres positif. Fasilitas ini dirancang mampu mengolah sampah residu hingga 45 ton per hari, sehingga diharapkan mengurangi beban pembuangan sampah ke TPA Suwung, Denpasar.

Proses pemasangan fasilitas TPST di Bypass Ngurah Rai, Kuta, saat ini sudah mencapai 80 persen. Uji coba operasional ditargetkan mulai dilakukan pada Desember 2025.

"Kami targetkan di Desember ini sudah mulai uji coba. Uji coba kelayakan, dan uji coba untuk pembakaran, tes untuk kelayakan baku mutu udaranya. Untuk pemasangan sudah 80 persen," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Rai Warasthuti, di Puspem Badung, Sabtu (22/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan, setelah seluruh perizinan rampung, TPST ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada Januari 2026. Fasilitas tersebut diproyeksikan menjadi solusi untuk menangani sampah yang tidak terkelola di tingkat desa.

ADVERTISEMENT

DLHK Badung juga melakukan pengadaan insinerator sepanjang 2025 untuk memperkuat pengolahan sampah dari sumbernya. Total ada 10 unit insinerator, dengan empat unit ditempatkan di TPST Kuta, sementara enam unit sisanya akan didistribusikan ke sejumlah desa.

Lonjakan Sampah saat Hari Raya

Pada momentum hari raya Galungan, volume sampah di Badung mengalami peningkatan signifikan, terutama sampah organik. Selama masa hari raya, volume sampah diperkirakan naik 20 persen dari kondisi normal sekitar 550 ton per hari.

"Sudah kami hitung juga bahwa ada peningkatan volume sampah organik 20 persen dari normal. Itu karena hasil dari atau sampah-sampah upacara seperti itu yang merupakan sampah organik," ujarnya.

Rai menambahkan, estimasi volume sampah harian Badung belum mencakup seluruh sumber sampah, seperti hotel, restoran, kafe, dan penduduk komuter. Sampah organik yang dikelola TPS 3R aktif akan diolah menjadi kompos, sementara sisanya tetap dibuang ke TPA.

"Kalau sampah di Badung, volumenya secara data estimasinya sekitar 500 ton per hari, tapi itu belum termasuk sampah hotel, restoran, kafe, juga penduduk komuter belum ter-cover," tutupnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads