Blak-blakan Purbaya Sebut Diri Sombong dan Berlagak Pintar demi Ekspektasi

Nasional

Blak-blakan Purbaya Sebut Diri Sombong dan Berlagak Pintar demi Ekspektasi

Andi Hidayat - detikBali
Kamis, 20 Nov 2025 14:32 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersama Wamenkeu Suahasil Nazara melalukan rapat kerja dengan Komite IV DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap dirinya berlagak sombong demi bisa menciptakan ekspektasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Tak hanya itu, Purbaya menyebut dirinya juga berlagak pintar.

Purbaya awalnya menjelaskan salah satu faktor utama yang mempengaruhi arah pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekspektasi. Hal itu ia sitir dari buku berjudul The Macroeconomics of Self-fulfilling Prophecies yang ditulis ekonom asal Britania Raya, Roger Farmer.

"Jadi dia bilang gini, ekspektasi bisa mempengaruhi ekonomi. Kalau Anda menciptakan ekspektasi positif, maka ada kemungkinan besar ekonominya akan positif tumbuhnya," ungkap Purbaya saat menghadiri acara Ecoverse di Westin Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025), dikutip dari detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya menuturkan ekspektasi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dapat mendorong pelaku usaha melakukan ekspansi bisnis. Dengan ekspektasi positif itu, dia melanjutkan, masyarakat juga akan terdorong untuk berbelanja.

Menurut Purbaya, dirinya sudah berupaya menciptakan ekspektasi positif bagi pasar dengan berlagak sombong dan pintar. Hal itu, dia melanjutkan, dilakukan sejak resmi diangkat sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa bulan lalu.

ADVERTISEMENT

"Jadi, ketika saya diberi posisi Menteri Keuangan dengan keadaan ekonomi seperti itu, saya jaringan kebijakan tadi. Jadi bukan asal ngomong," kata Purbaya.

"Pertama saya ciptakan ekspektasi. Gimana caranya? Saya berlagak sombong. Berlagak pinter. Memang sombong sama pinter sebetulnya juga sih. Jadi pas. Saya bilang, nggak usah takut. Kita bisa tumbuh lebih baik," sambungnya.

Ia menerangkan ekspektasi itu kemudian didorong melalui sejumlah kebijakan. Salah satunya dengan menginjeksi bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan uang Rp 200 triliun. Purbaya mengeklaim guyuran dana ini turut memperbaiki perekonomian.

"Setelah itu saya monitor, ada nggak perbaikan di ekonomi? Ternyata kan ada. Penjualan naik, ritel mulai naik, pasar mulai ramai, dan bank-bank sudah menyalurkan kredit," ujar Purbaya.

"Saya tambah Rp 200 triliun. Akibatnya apa? Saya ekonomi yang suka campur-campur. Fiskal, moneter, saya pakai semuanya. Pokoknya memaksimalkan pertumbuhan ekonomi. Yang saya mau jalankan adalah supaya fisikal jalan, monitor jalan, riil sektor jalan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Purbaya Ingatkan Danantara Jangan Macam-macam soal Praktik Nakal"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads