Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali menyoroti warga negara asing (WNA) yang tinggal di kontrakan atau kos-kosan. Jika tidak segera ditindaklanjuti, fenomena tersebut dinilai dapat mengancam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Ketua Kadin Bali, I Made Ariandi, mengungkapkan beberapa kelompok WNA dengan visa golongan tertentu mempunyai modal besar untuk membangun usaha. Bahkan, ada indikasi WNA tersebut mulai menjalankan bisnis terselubung pada sektor yang menjadi ruang gerak UMKM lokal di Bali.
"Ini menjadi konsen kami saat ini. Di wilayah Canggu sudah mulai ada desakan WNA tidak tinggal di kos-kosan, kemudian di sini (Karangasem) juga sudah mulai dilakukan juga," kata Ariandi saat ditemui sebelum Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kadin Karangasem, Jumat (7/11/2025).
Kadin Bali mendorong pemerintah daerah (pemda) segera membuat regulasi yang tegas untuk mengantisipasi potensi ancaman tersebut supaya UMKM lokal dapat terus berkembang.
Dukung Program MBG
Di sisi lain, Kadin Bali menyambut baik program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Ariandi, program itu dapat membangkitkan UMKM, seperti pedagang telur, sayur, daging dan sebagainya. Selain itu, tenaga memasak juga mendapatkan lowongan kerja baru.
"Bayangkan, untuk satu dapur MBG saja itu membutuhkan sekitar 50 tenaga, belum lagi pelaku UMKM lokal. Karena dapur MBG pasti mencari pasokan bahan baku dari para pelaku UMKM terdekat," ujar Ariandi.
Ariandi menegaskan Kadin Bali siap berkolaborasi terkait program MBG dengan berbagai pihak, termasuk pemda agar UMKM lokal bisa tumbuh dan berkembang.
"Kami siap berkolaborasi dan berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM supaya mampu bersaing di tengah dinamika global yang berkembang saat ini," ucap Ariandi.
Simak Video "Video Keseruan HUT ke-80 RI di Kuta: Bule Ikut Lomba Balap Kelereng"
(hsa/hsa)