Dalang Ki Anom Suroto Wafat, Maestro Wayang Kulit Asal Sukoharjo

Regional

Dalang Ki Anom Suroto Wafat, Maestro Wayang Kulit Asal Sukoharjo

Tara Wahyu - detikBali
Kamis, 23 Okt 2025 12:27 WIB
Tokoh pewayangan dalam pentas wayang kulit
Ilustrasi wayang. Foto: pikisuperstar/Freepik
Denpasar -

Dalang Ki Anom Suroto wafat pada Kamis (23/10/2025). Dalang kondang asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu menderita serangan jantung sebelum meninggal dunia.

DilansirdetikJateng, Putra Ki AnomSuroto,Jatmiko, menyampaikan sang ayah sempat dirawat selama lima hari di RS drOen Kandang Sapi, Solo, sebelum berpulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sakit jantung, sudah lima hari (dirawat), meninggal jam 7 pagi tadi di RS dr Oen Solo," katanya, Kamis.

Selain serangan jantung, Ki Anom Suroto juga mempunyai riwayat diabetes. Ia mengatakan selama dirawat di rumah sakit, Ki Anom Suroto berada di ruang ICU.

ADVERTISEMENT

"Sudah ada riwayat Bapak, diabetes, dirawat di ICU," ungkapnya.

Diringkas dari dokumen unggahan Repository Universitas Airlangga, Ki Anom Suroto, lahir dari keluarga dalang pada 11 Agustus 1948. Ia lahir di Desa Bagor, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ayahnya adalah Ki Hardjodarsono, putra kelima dari Ki Hardjomartoyo. Bakat sang kakek, yang merupakan seorang dalang populer, ternyata menurun ke darah Ki Anom Suroto. Ayahnya, yang berprofesi sebagai dalang, juga digandrungi masyarakat Surakarta.

Persis ayah dan kakeknya, Ki Anom Suroto memiliki dasar suara yang bagus. Pagelaran-pagelaran wayang yang dilakukannya kerap kali diselingi lawakan lucu. Tak mengherankan jika penonton tidak bosan-bosan menyaksikan Ki Anom beraksi.

Ki Anom Suroto merupakan putra pertama dari sebelas bersaudara. Di antara saudaranya yang juga menjadi dalang adalah Ki Warseno Slank dan Ki Bagong.

Nyata-nyatanya, darah dalang memang tidak bisa dilepaskan dari keluarga Ki AnomSuroto.Putranya, Ki Bayu Aji, juga menempuh alur kehidupan yang sama dengan sang bapak. Keahliannya yang telah memainkan wayang-wayang kulit sejak muda telah dikenal publik secara luas. Begitu pulaputranya yang lain, KiJatmiko AnomSurotoPutro.

Kiprah Ki Anom Suroto dalam Dunia Dalang

Ki Anom Suroto sejak kecil belajar menjadi dalang. Saat masih remaja, ia mengikuti kursus pedalangan yang digelar di Solo. Ia juga berguru ke Himpunan Budaya Surakarta (HBS) pada 1960-an dan Habiranda Jogja pada 1976-1977.

Bukan hanya pendidikan formal, Ki Anom Suroto juga menimba ilmu dari sang ayah. Ia tercatat pernah berguru secara tidak langsung pada Ki Nartosabdho.

Pendidikan-pendidikan itu, ditambah darah dalang yang mengalir dalam tubuhnya, membuat Ki Anom Suroto begitu mahir memainkan lakon-lakon wayang.

Hal ini terbukti dengan perjalanan Ki Anom Suroto di berbagai negara luar untuk mementaskan wayang. Dirujuk dari Jurnal Ri'ayah berjudul 'Wayang Kulit sebagai Media Dakwah Ki Anom Suroto' oleh Alip Nuryanto dan Saepullah, di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, Australia, dan Jerman.

Sosoknya juga tercatat pernah dikirim ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani untuk belajar seputar dewa. Mengingat, dalam dunia pewayangan, unsur pemujaan terhadap dewa tidak bisa dilepaskan.

Artikel ini telah tayang di detikJateng, baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads