Presiden Asosiasi Game Indonesia, Shafiq Husein, mengungkapkan gim bertema naratif horor asal Indonesia sedang diminati oleh pasar global. Ia menyebut gim yang terinspirasi dari cerita horor di berbagai daerah di Indonesia menjadi hal baru bagi pasar luar negeri, khususnya negara-negara Barat.
"Cerita horor di Indonesia itu, mungkin di western atau di Eropa itu sesuatu yang baru buat mereka," ujar Husein saat menghadiri acara Indonesia Game Developer Exchange 2025 di Kuta, Badung, Bali, Sabtu (11/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husein mencontohkan karakter hantu di negara-negara barat seperti zombie berbeda dengan karakter hantu-hantu khas Indonesia yang dianggap lebih kuat dan menakutkan. Hal itu, dia berujar, menjadi daya tarik tersendiri di pasar global.
"Jadi memang genre naratif horor itu menjadi salah satu genre (gim) yang favorit buat membawa keluar," imbuhnya.
Menurut Husein, industri film di dalam negeri juga turut mempengaruhi tren pengembangan gim di Indonesia. Terlebih, film dengan genre horor memiliki tempat tersendiri bagi penikmat karya seni.
"Kalau pernah dengar namanya Pamali, itu juga gim horor yang difilmkan," kata Husein.
Ia menyebut salah satu gim horor Indonesia yang laris di pasar global adalah DreadOut. Permainan itu bahkan masuk dalam lima besar gim lokal terlaris.
"DreadOut itu salah satu gim yang genre-nya horor dan lumayan masuk dari top five game kita yang paling laris," tuturnya.
Selain genre horor, Indonesia juga memiliki beberapa gim naratif populer lainnya. Misalkan Coral Island, Potion Permit, dan Coffee Talk.
"Rata-rata memang itu semuanya bercerita, naratif. Cuma tinggal macam-macam tergantung dari marketnya aja," pungkas Husein.
Simak Video "Video: Takut Memulai Jadi Masalah yang Sering Terjadi pada Developer Game Muda"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)