Di tengah pesatnya modernisasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli tetap melestarikan nilai-nilai tradisi dan keagamaan. Sebagai wujud nyata, Pemkab Bangli menggelar prosesi Bakti Penganyar di Pura Pucak Penulisan, Desa Sukawana, Kintamani, yang merupakan cagar budaya nasional dan bagian tak terpisahkan dari rangkaian upacara piodalan (pujawali) di pura tersebut.
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, menyampaikan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Pemkab Bangli sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur.
"Ini adalah kewajiban kita sebagai umat, untuk menjalankan yadnya dengan tulus ikhlas. Bakti penganyar ini adalah wujud bakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang berstana di Pura Pucak Penulisan, memohon keselamatan, kertha rahayu, dan kelancaran dalam setiap tugas," ujar Diar dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakti Penganyar ini bukan sekadar ritual, melainkan juga manifestasi dari sradha bakti (keyakinan dan pengabdian) umat Hindu, serta doa untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Bangli.
Pemkab Bangli juga menyerahkan punia (dana sukarela) kepada panitia karya piodalan, sebagai wujud partisipasi dalam menyukseskan upacara sakral ini. Selain itu, Pura Pucak Penulisan bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu sejarah Bali dengan berbagai peninggalan purbakala yang tersimpan di dalamnya.
Kegiatan Bakti Penganyar ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antara pemerintah dan masyarakat, serta semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian pura sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya. Dengan digelarnya Bakti Penganyar ini, Pemkab Bangli tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memberikan contoh nyata kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga akar budaya.
(anl/ega)