Jenazah di Gilimanuk Dipastikan Korban KMP Tunu, Dikenali dari Jimat dan Sumbing

Jembrana

Jenazah di Gilimanuk Dipastikan Korban KMP Tunu, Dikenali dari Jimat dan Sumbing

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 07 Okt 2025 10:35 WIB
Keluarga memastikan ciri-ciri jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang dititiokan di Kamar Jenazah RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (7/10/2025).
Keluarga memastikan ciri-ciri jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang dititiokan di Kamar Jenazah RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (7/10/2025). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Mayat pria yang ditemukan di pinggir Pantai Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Senin kemarin, dipastikan merupakan Mukhamad Sakur (37), warga Pasuruan yang menjadi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada 3 Juli 2025.

Kepastian identitas diperoleh setelah pihak keluarga tiba di Jembrana dan melakukan pengecekan langsung. Keluarga meyakini jenazah tersebut adalah Sakur berdasarkan ciri fisik, yaitu bekas operasi sumbing, serta barang bawaan yang masih melekat pada tubuh korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepupu korban, Muhammad Hasan (43), mengatakan informasi penemuan jenazah di pesisir Gilimanuk diperoleh dari pihak kepolisian. Ia bersama dua anggota keluarga lain langsung berangkat dari Pasuruan menuju Jembrana.

"Kemarin malam sampai di Jembrana, kami bertiga naik kereta. Sampai di RSU Negara kami diberikan kesempatan untuk mengecek jenazah dan memang benar itu Sakur keluarga kami," ujar Hasan saat ditemui detikBali, Selasa (7/10/2025).

ADVERTISEMENT

Hasan menjelaskan, ciri yang paling meyakinkan adalah bekas operasi sumbing pada bagian gigi yang tidak rata. Selain itu, jimat yang biasa dikenakan korban juga masih melekat di perut jenazah. Identitas yang ditemukan atas nama Mukhamad Sakur turut memperkuat keyakinan keluarga.

"Gigi kurang rata karena sumbing. Selain bekas sumbing itu, pakaian terakhir yang digunakan sesuai rekaman CCTV di rumah juga sama dengan yang dipakai jenazah. Jadi kami memastikan itu keluarga kami," tutur Hasan.

Diketahui, Mukhamad Sakur berangkat dari Pasuruan menuju Bali bersama rekannya, Sony Muklason. Keduanya membawa barang mebel menggunakan mobil pikap berpelat DK 8318 FO. Naas, kapal yang mereka tumpangi, KMP Tunu Pratama Jaya, tenggelam di Selat Bali pada 3 Juli 2025.

Jenazah Sony Muklason sudah ditemukan petugas gabungan setelah sembilan hari pencarian. Sementara Sakur sempat dinyatakan hilang hingga akhirnya jasadnya ditemukan terdampar di pantai Gilimanuk.

Adik kandung Sakur, Siti Sakheya, juga memastikan jenazah tersebut adalah kakaknya dari bekas operasi sumbing dan jimat yang dipakai. Ia berharap proses pemulangan bisa dilakukan secepatnya.

"Lima hari lagi kakak saya ulang tahun. Memang istrinya ini terus meyakini bahwa suaminya akan pulang. Dia (Sakur) pergi meninggalkan satu istri dan tiga orang anak yang masih kecil. Semoga proses bisa lebih cepat sehingga kakak lebih cepat bisa dipulangkan dan dimakamkan dengan layak," harap Siti.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads