Perbaikan Jalan Sedap Malam Denpasar Makan Korban, Kadis PUPR: Sudah Ada Rambu

Denpasar -

Kondisi aspal di Jalan Sedap Malam, Denpasar, dikeluhkan warga. Proyek perbaikan ruas jalan itu bahkan telah memakan korban jiwa. Seorang pengendara motor berinisial BGS (26) tewas setelah menghindari jalan rusak yang membentuk cekungan persegi mirip jalur kereta api.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKim) Bali Nusakti Yasa Wedha mengatakan sudah ada rambu-rambu peringatan yang terpasang sejak proyek perbaikan jalan itu dimulai. Ia meminta maaf jika masih ada warga yang terjatuh ketika melintasi jalan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerja kami hanya diizinkan malam hari pukul 9 malam sampai 6 pagi. Ampura atas kekurangannya. Rambu-rambu sudah banyak terpasang karena kami tidak diizinkan menutup jalan," kata Nusakti kepada detikBali, Senin (6/10/2025).

Nusakti menjelaskan saat ini ada pembongkaran di ruas jalan tersebut. Hal itu terkait pemasangan pipa distribusi air bersih yang melayani kurang lebih 30 ribu masyarakat di Denpasar Selatan.

"Pekerjaan kami lakukan mulai dari galian 210 sentimeter, pemasangan pipa, uji hydrodes, penimbunan, tes kepadatan, hingga pengaspalan dua lapis," beber Nusakti.

Pantauan detikBali di lokasi pada Senin siang, ruas jalan yang sempat dibongkar itu telah diaspal kembali. Rambu-rambu peringatan jalan licin juga masih terpasang di bahu jalan.

Sebelumnya, seorang pengendara motor berinisial BGS tewas saat mengalami kecelakaan di Jalan Sedap Malam, Denpasar. Ia meninggal setelah terjatuh dari motor saat menghindari jalan rusak tersebut.

Kecelakaan itu terjadi pada Jumat pekan lalu, sekitar pukul 14.39 Wita. Saat itu, BGS melaju seorang diri dari arah utara ke selatan. Sesampainya di ruas jalan yang rusak, ia berusaha menghindari jalan rusak dengan mengambil sisi kiri jalan.

Kondisi aspal di sisi timur jalan masih normal. Namun, motor BGS justru melaju terlalu ke kiri hingga menabrak pohon di pinggir jalan. Ia pun terpental dari motornya.