Liputan Khusus Sampah di Bali

Rumah Organik Solusi Atasi Bau Sampah

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 03 Sep 2025 11:21 WIB
Foto: Proses pengolahan sampah di rumah organik Desa Tegal Kertha. (Dok. Perbekel Tegal Kertha)
Denpasar -

Bau busuk yang dulu akrab di hidung warga Monang-Maning, Denpasar, kini perlahan sirna. Jalanan yang sebelumnya dikepung tumpukan sampah mulai terasa lega. Perubahan itu datang sejak hadirnya Rumah Organik di Desa Tegal Kertha.

I Putu Trisnajaya, Perbekel Desa Tegal Kertha, mengaku hatinya tak pernah tenang saat melihat sampah meluber dari TPS Monang-Maning. Setiap hari, pemandangan gunungan sampah dan aroma menyengat jadi keluhan warganya. "Ini menjadi salah satu solusi untuk penanganan sampah," kata Trisnajaya kepada detikBali, Senin (18/8/2025).

Dari TPS yang Sesak ke Rumah Organik

TPS Monang-Maning di sudut Jalan Merpati, hanya berjarak sepelemparan batu dari kantor desa. Luasnya tak seberapa, hanya 4 are, tapi dipaksa menampung sampah warga dari wilayah padat penduduk Tegal Kertha sekaligus limpahan dari desa sekitar.

Tak jarang, pengangkutan sampah ke TPA Suwung terhambat. Akibatnya, sampah menumpuk, berceceran ke jalan besar, dan mengganggu siapa pun yang melintas.

Proses pengolahan sampah di rumah organik Desa Tegal Kertha. (Foto: Dok. Perbekel Tegal Kertha)

Kini cerita berbeda. Sejak awal 2024, Desa Tegal Kertha mengoperasikan Rumah Organik di atas lahan 11 are. Tempat ini khusus mengolah sampah organik dengan kapasitas hingga 13 ton per bulan. "TPS Monang-Maning sudah bisa kami kendalikan, dan sudah ditutup untuk penerimaan sampah organik," ujar Trisnajaya.

Sistem Baru, Harapan Baru

Warga pun mulai terbiasa dengan ritme baru. Sampah organik diangkut empat kali sepekan-Senin, Rabu, Kamis, dan Sabtu-sementara sampah anorganik dikumpulkan di hari lain. Retribusi pun diberlakukan: Rp 30 ribu per bulan untuk rumah tangga, Rp 50 ribu bagi pelaku usaha.

Hasilnya bukan hanya lingkungan lebih bersih, tapi juga produk baru: pupuk istimewa. "Pupuk ini kami selaraskan dengan program ketahanan pangan yang kami miliki di sana dan pupuk ini bisa juga kami jual," jelas Trisnajaya.



Simak Video "Video: Menteri LH Beri 3 Bulan ke Hotel di Bali Selesaikan Masalah Limbah"


(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork