Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem memperbaiki puluhan lampu penerangan jalan umum (LPJU) secara bertahap. LPJU yang diperbaiki adalah di titik-titik yang akan dilalui peserta gerak jalan 45 kilometer (km) pada Jumat (15/8/2025).
Gerak jalan 45 kilometer akan mengambil start dari objek wisata Yeh Malet dan finish di Lapangan Tanah Aron atau depan Kantor Bupati Karangasem. Total LPJU yang diperbaiki sebanyak 47 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerak jalan 45 kilometer baru mulai dilepas pada sore hari dan kemungkinan baru mencapai finish pada tengah malam," kata Kepala Dinas Perhubungan Karangasem Tjokorda Surya Dharma, Kamis (14/8/2025).
Ia berharap dengan diperbaikinya LPJU tersebut, para peserta gerak jalan 45 kilometer bisa melintas dengan aman dan lancar terutama saat malam hari. Selain itu, puluhan personel Dishub Karangasem akan dikerahkan untuk berjaga di beberapa ruas jalan untuk mengatur lalu lintas bersama instansi terkait seperti TNI, Polri hingga Satpol PP.
"Selain di jalur yang akan dilalui oleh peserta gerak jalan 45 kilometer, kami juga telah melakukan perbaikan puluhan LPJU di wilayah lainnya," ujar Tjok Surya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem I Made Agus Budiyasa mengatakan bahwa jumlah peserta lomba gerak jalan 45 kilometer sebanyak 50 regu. Start akan dimulai sejak pukul 16.00 Wita di perbatasan Karangasem dengan Klungkung atau objek wisata Yeh Malet.
"Untuk peserta yang bisa mencapai garis finish dengan utuh akan mendapatkan bonus sebesar Rp 1 juta sebagai bentuk penghargaan," ucap Budiyasa.
LPJU Banjarangkan Rp 1,93 Miliar Mulai Dikerjakan Hari Ini
Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, akan segera mempunyai LPJU. Sejumlah petugas mulai melakukan penggalian untuk dipasang LPJU di sepanjang Jalan Raya Banjarangkan (perbatasan Gianyar-Klungkung), Kamis (14/8/2025).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Klungkung I Gusti Gede Gunarta menjelaskan sejak seminggu yang lalu sudah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PT Belka Ceria Persada.
"Saat ini, LPJU di Kecamatan Banjarangkan yang memang lebih dahulu dikerjakan. PT Belka Ceria Persada yang menjadi rekanan proyek ini dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender dan nilai kontrak sebesar Rp 1,93 miliar," jelas Gusti Gunarta.
Nominal tersebut lebih rendah dari perkiraan setelah melalui proses penawaran, yakni sebelumnya ditaksir Rp 2,4 miliar. Sebaliknya, pemasangan LPJU meningkat menjadi 71 titik dari yang sebelumnya 66 titik dari Kecamatan Banjarangkan hingga Museum Gunarsa, Desa Takmung. Adapun dana yang digunakan berasal Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung yang diajukan Pemerintah Kabupaten Klungkung pada 2024.
Gunarta menjelaskan bahwa pengadaan LPJU ini hadir dengan urgensi menghindarkan kawasan tersebut menjadi titik rawan kecelakaan dan kejahatan karena gelapnya kondisi pada malam hari. Di samping juga memiliki nilai estetika sebagai jalur menuju destinasi wisata.
"Berikutnya juga kecamatan yang lainnya seperti Kecamatan Klungkung, Dawan, maupun Nusa Penida. Saat ini, masih proses tender. Semoga berjalan lancar sehingga bisa terlaksana pada tahun ini," imbuh Gusti Gunarta.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung bakal memasang 66 LPJU. 66 LPJU itu bakal dipasang di Kecamatan Banjarangkan, tepatnya sepanjang perbatasan Gianyar-Klungkung hingga Museum Gunarsa di Desa Takmung.
Pemasangan LPJU menggunakan anggaran BKK senilai Rp 2,4 miliar dari Pemkab Badung. Setiap LPJU yang dipasang menggunakan diode pemancar cahaya atau light-emitting diode (LED) 90 watt dengan biaya sekitar Rp 36 juta.
"Baru direncanakan, tetapi berubah jaraknya 40 meter di Kecamatan Banjarangkan dan ke depan di Klungkung 30 meter, begitu arahan pimpinan," terang Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Klungkung, I Gusti Gede Gunarta, saat dihubungi detikBali, Sabtu (19/4/2025).
Menurut Gunarta, pemasangan LPJU tidak hanya memiliki fungsional, tetapi juga bernilai estetika. Sebab, tiang listrik setinggi 8 meter itu dilengkapi ornamen ukiran khas Bali dan simbol murda cempaka sebagai identitas Klungkung.
(nor/nor)