Ayam Aduan Mengamuk di Arena Judi Berujung Nyawa Melayang

Round Up

Ayam Aduan Mengamuk di Arena Judi Berujung Nyawa Melayang

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Selasa, 29 Jul 2025 07:00 WIB
Evakuasi jenazah I Nengah Sudana tewas setelah tertusuk pisau taji ayam aduan di arena tajen Jalan Sokasati, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, Minggu (27/7/2025). (Dok. Polresta Denpasar)
Evakuasi jenazah I Nengah Sudana tewas setelah tertusuk pisau taji ayam aduan di arena tajen Jalan Sokasati, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, Minggu (27/7/2025). (Dok. Polresta Denpasar)
Denpasar -

Arena perjudian sabung ayam atau tajen di Bali kembali merenggut korban jiwa. Kali ini, pria bernama I Nengah Sudana tewas diserang ayam aduan saat menonton judi tajen di Kesiman, Denpasar, Bali.

"Korban meninggal akibat terkena taji (pisau) ayam aduan," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Senin (28/7/2025).

Sukadi mengatakan Sudana menderita luka sabetan sedalam 14 sentimeter (cm) di perutnya. Sudana juga mengalami luka lecet di punggung dan luka terbuka sepanjang 1,5 cm pada paha kanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah diserang ayam aduan yang mengamuk itu, Sudana sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Puri Raharja Denpasar. Namun, dokter jaga menyatakan Sudana telah tewas sebelum sampai di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Kata dokter jaga, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sudah tidak ada denyut nadinya," imbuh Sukadi.

Kronologi

Peristiwa berdarah di arena sabung ayam itu terjadi pada Minggu (27/7/2025). Sukadi mengatakan awalnya Sudana menyaksikan pertandingan antara ayam aduan milik Gede Puja Astika dan Bikul.

Ayam aduan Bikul masih dipegang dan siap bertarung dari arah barat. Sedangkan, satu ayam lawan yang dipegang Astika, bersiaga dari sisi timur arena.

Saat akan dilepas, ayam di sisi timur mendadak mengamuk dan terlepas dari pegangan Astika. Amukan ayam Astika mengarah ke Bikul. Namun, Bikul berhasil menghindar.

Sementara itu, ayam yang mengamuk itu lantas menyasar Sudana. Sontak, pisau taji yang terpasang di kaki ayam itu mengenai perut kuli bangunan asal Karangasem tersebut.

"Korban yang berada di sebelahnya (Bikul) tidak bisa menghindar dan diserang oleh ayam tersebut. Sehingga mengakibatkan luka," kata Sukadi.

Sejumlah saksi langsung mengevakuasi korban dari arena dan membawanya ke RS Puri Raharja. Namun, nyawa Sudana tak tertolong.

Gantungkan Hidup dari Tajen

Suasana rumah duka di wilayah Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, Senin (28/7/2025). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)Suasana rumah duka di wilayah Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, Senin (28/7/2025). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)

Sepupu korban, I Made Arjana, mengungkapkan Sudana meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Menurutnya, Sudana sehari-hari menggantungkan hidup dari arena judi tajen. Insiden di arena tajen yang merenggut nyawa Sudana pun membuat keluarga sangat terpukul.

"Sepupu saya merupakan tulang punggung keluarga. Istrinya tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga," tutur Arjana saat ditemui detikBali di rumah duka di Desa Antiga Kelod, Karangasem, Senin.

Arjana menuturkan sepupunya itu sudah menetap sejak lama di Denpasar dan jarang pulang ke kampung halamannya di Karangasem. Meski begitu, ia mengenal Sudana sebagai sosok yang ramah dan rajin.

"Keseharian sepupu saya memang di arena sabung ayam. Di sana sumber mata pencahariannya sejak dulu dan tidak pernah bekerja di tempat lain," imbuhnya.

Menurut Arjana, sepupunya dalam kondisi tidak siap saat ayam di arena tajen itu menyerang. Walhasil, pisau taji yang terpasang pada ayam aduan itu mengenai tubuh Sudiana hingga terluka. Hal itu pula yang membuat Sudana kehabisan darah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah langsung kami bawa ke sini (kampung halaman) untuk dimakamkan," imbuh Arjana.

Keluarga Ikhlas

Arjana mengungkapkan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Sudana. Menurutnya, keluarga juga tidak menuntut penyelenggara judi tajen itu dan menganggap peristiwa yang merenggut nyawa Sudana sebagai musibah.

"Kami sekeluarga sudah ikhlas mungkin itu sudah jalannya, kami tidak akan menuntut siapapun karena pelakunya merupakan seekor ayam," ujar Arjana.

Arjana mengatakan Sudana selama ini mencari nafkah untuk keluarganya di tempat tajen tersebut. Ia menilai penyelenggara sabung ayam itu juga sudah beritikad baik dengan langsung mengantar sepupunya ke rumah sakit.

"Pihak penyelenggara juga telah mengurus segala keperluan di rumah sakit, begitu juga dengan biaya pemakamannya hari ini," ucap Arjana.

Halaman 2 dari 4


Simak Video "DPRD Bali Anggap Wajar Ada Usulan Pelegalan Judi Tajen"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads