Sopir Bus Pariwisata Panik Lewat Jalur Ekstrem Denpasar-Singaraja

Sopir Bus Pariwisata Panik Lewat Jalur Ekstrem Denpasar-Singaraja

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Kamis, 10 Jul 2025 13:29 WIB
Kadet, supir asal Semarang saat ditemui di tempat parkir DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (10/7/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta)
Foto: Kadet, supir asal Semarang saat ditemui di tempat parkir DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (10/7/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta)
Tabanan - Sejumlah bus dan truk dikabarkan terperosok hingga terguling saat melewati Jalan Denpasar-Singaraja. Pengalihan arus lalu lintas ini terjadi akibat jalan ambles di Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.

Kondisi tersebut memaksa kendaraan besar dari arah Gilimanuk melintas di jalur Singaraja yang memiliki kontur lebih ekstrem. Reaksi para sopir pun beragam. Ada yang panik karena baru pertama kali melewati jalur tersebut, tapi ada pula yang tenang karena sudah terbiasa.

Seperti Subhi (34), yang mengaku baru pertama kali melewati jalur Singaraja. Sopir asal Bangka Belitung ini membawa rombongan wisatawan yang juga sedang berlibur ke Bali.

"Saya disuruh mengikuti maps dan tembus di jalur pegunungan. Saya baru pertama kali lewat jalur ini," kata Subhi yang sudah menjadi supir bus travel sejak 2008 ini, Kamis (10/7/2025).

Ia mengaku mengetahui jalan ambles di Desa Bajera dialihkan ke Singaraja dari guide yang mendampingi.

Berbeda dengan Subhi, Kadet, sopir asal Semarang saat ditemui di DTW Ulun Danu Beratan. Kadet mengaku tidak panik setelah arus dialihkan ke Singaraja mengingat dirinya sudah pernah melintasi jalur tersebut.

"Ya, saya sudah tahu jalan ambles itu. Bahkan waktu kejadian saya baru saja lewat dari sana. Kalau lewat jalur Singaraja ini sudah sering, jadinya paham medannya," kata pria berusia 49 tahun itu.

Saat ini, Kadet mengantar rombongan koperasi yang hendak berlibur di sejumlah tempat wisata di Bali. Kadet datang tak sendiri, dia bersama rekannya datang dengan rombongan tiga bus.

Meski harus memutar jalur dari biasanya, Kadet mengaku tak menaikkan ongkos. Terlebih para rombongan wisatawan juga sudah diinformasikan jika terjadi pengalihan arus lalu lintas. Hanya saja, waktu tempuh menuju lokasi wisata lebih lama dari biasanya.

"Kalau sebelum jalan ambles, begitu tiba di Gilimanuk sampai ke Tanah Lot itu sekitar 3 jam. Kalau sekarang lebih lama. Lama bukan berarti memutar tapi karena jalannya padat merayap," paparnya.

Ia berharap jalan ambles di Tabanan segera diperbaiki dan bisa dilintasi dengan cepat agar wisata lebih stabil.

Pantauan detikBali pada Kamis siang, situasi lalu lintas di sepanjang jalur Bedugul, khususnya dari kawasan Kebun Raya Bali hingga DTW Ulun Danu Beratan, terpantau ramai lancar. Tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan di area tersebut.


(nor/hsa)

Hide Ads