Terjebak Jalan Ambles di Tabanan, Supir Truk Tak Bisa Pulang hingga Stress

Terjebak Jalan Ambles di Tabanan, Supir Truk Tak Bisa Pulang hingga Stress

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Selasa, 08 Jul 2025 13:19 WIB
Situasi di jalan ambles Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa (8/7/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta)
Supir truk terpaksa menginap di lokasi lantaran tak bisa menyeberang ke Pulau Jawa akibat jalan jebol di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Selasa (8/7/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta)
Tabanan -

Sejumlah sopir truk pengangkut barang jurusan Jawa-Bali tertahan di sekitar lokasi jalan ambles di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, sejak Senin (7/7/2025). Akibat kondisi tersebut, mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan ataupun kembali ke Pulau Jawa.

Pantauan detikBali di lokasi, para sopir memilih tetap bertahan di truk masing-masing meski mengaku mulai kelelahan secara fisik maupun mental. Seperti cerita Kasdi, sopir asal Kudus.

Pria 69 tahun itu harus makan dan tidur di truk sembari menunggu kepastian. "Tahunya kemarin kalau jalan tidak bisa dilewati. Saya kira awalnya macet karena ada demonstrasi," beber Kasdi ditemui detikBali, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasdi sendiri hendak kembali ke Surabaya setelah mengirim barang-barang elektronik ke Denpasar. Dia tertahan di lokasi sejak Senin sore.

Kasdi mengaku masih akan tetap menunggu di lokasi sampai ada konfirmasi dari atasannya apakah harus memutar arah atau tetap menunggu perbaikan jalan. Bahkan saat diwawancarai, Kasdi mengaku belum MCK sejak Senin kemarin.

"Kalau lewat jalur Buleleng, ongkosnya dua kali lipat. Kalau lewat jalur ini (Jalur Denpasar-Gilimanuk) rata-rata habis Rp 2 juta," bebernya.

Sopir lainnya, Idris (39) asal Kudus, juga mengalami hal serupa. Ia sebenarnya mengetahui informasi jalan jebol pada Senin (7/7/2025) pukul 17.00 Wita.

Namun ia mengira jalan bisa dilewati. Sialnya saat tiba di lokasi, kendaraan besar tak bisa melintas dan dianjurkan menempuh jalur Buleleng atau Karangasem jika ingin menyeberang ke Pulau Jawa.

"Tunggu instruksi dari bos dulu. Kalau disuruh putar arah, ya mau tidak mau harus ke sana," kata Idris.

Idris ke Bali membawa makanan ringan dari Semarang, Jawa Tengah. Ia menyebut jika putar arah, tetap akan terjebak macet.

Situasi di jalan ambles Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa (8/7/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta)Situasi di jalan ambles Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa (8/7/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta)

"Kalau tahu macet, mending saya diam di sini saja. Ongkosnya juga dobel kalau lewat jalur lain," tegasnya.

Idris mengaku sudah 10 hari berada di Bali, termasuk waktu bongkar muat di kawasan Jalan Cargo, Denpasar. Ia mengaku stress akibat ketidakpastian.

Dari pantauan di lapangan, antrean truk besar mengular sepanjang sekitar 1 kilometer (km), mulai dari titik jalan ambles hingga ke selatan SPBU Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg. Para sopir kini hanya bisa menunggu atau memilih jalur alternatif lain.




(nor/nor)

Hide Ads